Bola Internasional

Legenda Man United Serang Ronaldo, Harusnya Contoh Ibrahimovic dan Maldini di AC Milan

Senin, 16 Januari 2023 07:23 WIB
Penulis: Stefan Ariel Kristanto | Editor: Indra Citra Sena
© REUTERS/Daniele Mascolo
Cristiano Ronaldo dipinta Eric Cantona contoh Zlatan Ibrahimovic dan Paolo Maldini di AC Milan yang bantu pemain muda. Copyright: © REUTERS/Daniele Mascolo
Cristiano Ronaldo dipinta Eric Cantona contoh Zlatan Ibrahimovic dan Paolo Maldini di AC Milan yang bantu pemain muda.
Cantona Pinta Ronaldo Sadar Umur

Wawancara Cristiano Ronaldo dengan Piers Morgan memang sudah berlalu beberapa bulan yang lalu hingga akhirnya Manchester United memutus kontraknya.

Kendatipun demikian, wawancara Cristiano Ronaldo itu tetap masih menjadi buah bibir di Inggris sana dan kini legenda Manchester United, Eric Cantona, mengkritik pria berusia 37 tahun tersebut.

Bagi Eric Cantona, CR7 tidak mempersembahkan penghujung karier sepak bolanya dengan baik kendatipun banyak orang yang menganggap sang megabintang adalah GOAT.

“Ada dua tipe pemain veteran: yang pertama adalah pemain yang ingin terus bermain di setiap gim karena mereka masih berpikir berusia 25 tahun dan yang satu lagi adalah pemain yang sadar dia sudah tak berusia 25 tahun lagi,”

“sehingga (peran dia di klub) adalah membantu para pemain muda. (Pemain tipe ini) tahu mereka tidak akan bermain di setiap laga. Namun, mereka tetap sadar bahwa dia bakal mendapatkan momen tersebut,” tandas Cantona.

Eric Cantona lantas membandingkan sikap buruk Ronaldo tersebut dengan beberapa sosok, termasuk legenda AC Milan, Paolo Maldini, beserta Zlatan Ibrahimovic.

“Ada pemain (veteran) yang membantu pemain baru, (seperti) yang dilakukan Ibrahimovic di Milan, Ryan Giggs (di Manchester United), atau Maldini sendiri kala masih membela AC Milan.”

“Cristiano Ronaldo tidak sadar bahwa dirinya sudah tidak berusia 25 tahun lagi. Dia sudah tua dan tak menyadari itu. Daripada dirinya tak bahagia karena tak selalu bermain, dia seharusnya menerima situasi tersebut.”

“Seperti, ‘Oh oke, saya sudah tak berusia 25 tahun lagi, tak bisa terus bermain sehingga saya akan menerima situasi ini dan sebagai gantinya saya akan membantu pemain muda,’”

Terakhir, Eric Cantona merenungkan apa artinya berasumsi bahwa karier sebagai pesepakbola profesional sudah berakhir.

“Saya (saat ini) tak lagi bisa berlari secepat kala masih berusia 30 tahun, saya harus menerima kenyataan itu seolah-olah saya bakal berpulang suatu hari nanti,” tandas Cantona.

“Memang berat, tetapi kita semua harus menerima kenyataan tersebut. Akhir dari sebuah perlombaan layaknya tengah sekarat, tetapi Anda harus memulai hal baru lainnya.”

“Sebelum Anda meninggal dunia, Anda bakal bertambah tua sehingga Anda harus menerima (kenyataan) bahwa anda bertambah tua. Anda tidak bisa (terus menerus) melakukan hal yang biasanya dilakukan,” tutupnya.

Sumber: Marca