Liga Indonesia

Indonesia Terhindar Sanksi FIFA, Pengamat Sepak Bola: Jangan Malah Jemawa!

Jumat, 7 April 2023 14:55 WIB
Penulis: Zainal Hasan | Editor: Indra Citra Sena
© PSSI
Ketum PSSI, Erick Thohir Bertemu Presiden FIFA Copyright: © PSSI
Ketum PSSI, Erick Thohir Bertemu Presiden FIFA

INDOSPORT.COM - Sepak bola Indonesia bisa bernapas lega karena terhindar dari sanksi berat dari FIFA pasca-batal pencabutan status tuan rumah Piala Dunia U-20 2023. PSSI hanya dijatuhi sanksi administrasi. 

FIFA memang hanya menjatuhkan sanksi relatif ringan yang bersifat administrasi. Hukuman itu berupa pembatasan dana subsidi FIFA Forward seiring pencabutan mandat Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023.  

Sejumlah pengamat sepak bola nasional menilai hukuman ini layak disyukuri. Harapannya seluruh elemen di jagat bal-balan Indonesia lebih mawas diri ke depannya.  

Presiden FIFA, Gianni Infantino, dalam rilis resmi organisasi pada Kamis (6/3/23) memutuskan, pembatasan penggunaan dana FIFA Forward untuk sementara waktu. Mereka menegaskan dukungan buat PSSI dalam proses transformasi penting ini dan akan memberikan bantuan jika diperlukan. 

Terkait sanksi ini pun mengundang respons dari pengamat sepak bola Indonesia, Akmal Marhali. Terbebasnya Indonesia dari sanksi berat dinilai berkat lobi PSSI yang tidak mudah. 

“Dalam konteks sanksi, FIFA tetap tegas menjaga kedaulatan mereka ke anggotanya. Pembatasan pengucuran dana FIFA Forward layak disyukuri. Ini hasil kerja lobi PSSI yang tidak mudah," kata Akmal Marhali. 

Meski begitu, Akmal Marhali tetap memberi peringatan kepada PSSI. Dia berharap federasi tidak jadi jemawa dengan hanya mendapat sanksi ringan dari FIFA. 

"Akan tetapi jangan juga lantas jadi jemawa. Indonesia harus rendah hati mengakui salah. Jangan mengulangi kesalahan serupa. Walau dihukum ringan, posisi kita salah,” tegasnya. 

Hal senada juga disampaikan komentator sepak bola senior, Kusnaeni. Sanksi ringan ini dianggap sebagai kabar gembira bagi sepak bola Indonesia.   

“Bisa dibilang FIFA memahami masalah dalam konteks sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20. Mereka menganggap Indonesia sebagai negara penting di dunia sepak bola, sehingga tak gegabah dalam memutuskan hukuman," ucap Kusnaeni.