In-depth

Bedah Kualitas Santiago Gimenez, Striker Muda Berdarah Dingin Buruan AC Milan

Kamis, 25 Mei 2023 05:22 WIB
Editor: Juni Adi
© REUTERS/Daniele Mascolo
Selebrasi pemain AC Milan, Ismael Bennacer bersama Davide Calabria di laga leg pertama Liga Champions antara AC Milan vs Napoli pada Kamis (13/04/2023). (Foto: REUTERS/Daniele Mascolo) Copyright: © REUTERS/Daniele Mascolo
Selebrasi pemain AC Milan, Ismael Bennacer bersama Davide Calabria di laga leg pertama Liga Champions antara AC Milan vs Napoli pada Kamis (13/04/2023). (Foto: REUTERS/Daniele Mascolo)
Bedah Kualitas Santiago Gimenez

Laporan yang sama mengklaim bahwa kans Milan untuk mendapatkan jasa Santiago Gimenez di musim panas nanti sangat terbuka lebar, meski harus bersaing dengan beberapa klub seperti Napoli, Lille, Eintrach Frankfurt, Aston Villa hingga Crystal Palace.

Selain itu, banyak pihak yang menyarankan agar Gimenez menunda kepindahannya ke klub besar, dan bertahan di Liga Belanda setidaknya satu musim lagi demi mematangkan kualitasnya.

Padahal jika ia menyambut ketertarikan AC Milan dan bisa mendapatkannya, akan sangat berguna untuk Rossoneri karena sang pemain punya kualitas jempolan sebagai pemain muda.

Memang Santiago Gimenez belum terbukti hebat dan kurang berpengalaman bermain di kompetisi besar, penuh tekanan. 

Sebab ia baru membela Feyenoord di Eropa. Dirinya diboyong oleh Feyenoord dari klu Meksiko, CD Cruz Azul pada Juli 2022 lalu dengan biaya empat juta euro.

Biaya murah yang dibayarkan Feyenoord rupanya membuahkan hasil, karena kemampuan mencetak gol Gimenez telah naik satu tingkat.

Buktinya di musim pertama, ia sudah membuat 28 gol dan 3 assist dari 49 pertandingan di semua kompetis, lebih besar rasio golnya ketimbang bermain di klub sebelumnya, CD Cruzz Azul yang membuat 21 gol dan 11 assist dari 105 penampilan di Liga Meksiko.

Lantas, sehebat apakah Santiago Gimenez sampai AC Milan sangat tertarik untuk berburu tanda tangannya?

Kualitas Santiago Gimenez sebagai striker haus gol untuk tim sekelas AC Milan sebenarnya masih jauh dari harapan, karena Rossoneri sangat ingin mempunyai bomber matang nan tajam di depan gawang.

Santiago Gimenez sendiri memulai karier sepak bolanya bersama klub lokal Meksiko, Cruz Azul U-17 pada 2016.

Selang satu musim kemudia ia dipromosikan ke tim U-20 dan hingga sering mengisi bangku cadangan tim utama sebelum menjadi pemain inti.

Santiago Gimenez pun diboyong oleh Feyenoord pada musim panas tahun lalu. Keputusan itu rupanya cukup tepat, karena sang pemain mudah beradaptasi dengan iklim sepak bola Belanda.

Dibuktikan dengan mencetak 15 gol di musim pertamanya, dan masuk dalam daftar top skor peringkat ke-4 di bawah Anastasios Douvikas, Xavi Simons dan Sydney van Hooijdonk.

Jumlah itu masih bisa bertambah mengingat kompetisi masih akan berlangsung setidaknya satu pekan lagi.

Selain naluri mencetak golnya yang cukup tajam dan masih bisa diasah, ia juga dideskripsikan sebagai pemain yang unggul dalam hal ketenangan seperti striker pembunuh berdarah dingin.

Ia masih bisa menjadi penyerang tajam di Liga Italia nanti, meski kualitas finishingnya masih perlu diasah lagi, lantaran beberapa kesempatan mencetak gol kerap hilang olehnya.

Terlebih lagi, musim ini ia lebih banyak menghabiskan menit bermain sebagai nomor 9, bak legenda klub, Filipo Inzaghi. Bukan hanya di Liga Belanda, ketajamannya juga membawa Feyenoord menembus semifinal kompetisi Eropa, Liga Europa.

Ia sudah membuat 5 gol dari 9 pertandingan Liga Europa. Berpengalaman di Eropa dan masih bisa diasah lagi insting mencetak golnya, bisa jadi keuntungan AC Milan dalam jangka panjang seperti Rafael Leao yang sudah ditempa dan jadi penyerang haus gol.