Liga Indonesia

Jelang Satu Tahun Tragedi, Keluarga Korban Kanjuruhan Gelar Doa Bersama

Minggu, 4 Juni 2023 08:56 WIB
Penulis: Ian Setiawan | Editor: Nugrahenny Putri Untari
© Ian Setiawan/INDOSPORT
Menjelang peringatan 1 tahun Tragedi Kanjuruhan, para keluarga korban memanjatkan doa bersama di pintu 13 stadion. Copyright: © Ian Setiawan/INDOSPORT
Menjelang peringatan 1 tahun Tragedi Kanjuruhan, para keluarga korban memanjatkan doa bersama di pintu 13 stadion.
Mengejar Keadilan

Seiring hal itu, para keluarga korban Tragedi Kanjuruhan juga turut menyampaikan harapannya perihal proses hukum yang dinilai masih jauh dari keadilan.

Bagaimana tidak, para terdakwa atas meninggalnya 135 korban mendapatkan vonis yang jauh dari keadilan. Bahkan, beberapa di antara mereka terbebas dari vonis penjara.

"Kami akan terus berusaha mengejar keadilan, apa pun caranya. Kalau bisa sampai ke akar-akarnya," ujar salah satu ibu yang kehilangan anaknya, di sisi Anisa.

"Karena kami menilai proses hukum kepada para pelaku ini jauh dari kata adil. Mana mungkin anak-anak kami meninggal dunia karena angin," sambung dia.

Anisa yang juga kehilangan salah satu anggota keluarga dalam tragedi itu juga meminta agar Stadion Kanjuruhan sebagai tempat kejadian perkara (tkp), tidak dibongkar.

Hal ini menyusul keputusan Kementerian PUPR terhadap Stadion Kanjuruhan, yang akan direnovasi total imbas tragedi, dan dibangun dengan standar lebih bagus lagi.

Dalam penilaian Kementerian PUPR, tragedi terjadi karena salah satunya disebabkan kelayakan bangunan stadion yang kurang representatif.

"Kami menolak pembongkaran stadion, karena tragedi ini masih belum selesai semuanya. Apalagi akan dibangun museum dan lain-lain," beber Anisa.

Kritik serupa juga diutarakan Cholifatul Nur, ibu yang kehilangan anaknya saat tragedi. Dalam proses hukum, dia menyerahkan sepenuhnya kepada tim hukum yang ditunjuk.

"Saya akan terus memperjuangkan keadilan, dengan melanjutkan laporan model B. Karena harapan kami, keadilan benar-benar terwujud," tandas dia.