Liga Italia

Zlatan Ibrahimovic adalah Pemain Cadangan Terbaik yang Pernah Dimiliki AC Milan

Selasa, 6 Juni 2023 06:24 WIB
Editor: Juni Adi
© REUTERS/Daniele Mascolo
Pemain AC Milan Zlatan Ibrahimovic selebrasi setelah menjuarai Liga Italia 2021/2022. Foto: REUTERS/Daniele Mascolo Copyright: © REUTERS/Daniele Mascolo
Pemain AC Milan Zlatan Ibrahimovic selebrasi setelah menjuarai Liga Italia 2021/2022. Foto: REUTERS/Daniele Mascolo
Zlatan Ibrahimovic Cadangan Terbaik

Bagi Zlatan Ibrahimovic, membela AC Milan sebelum pensiun musi ini adalah periode keduanya. Ia datang dari Los Angeles Galaxy pada Januari 2020 lalu secara gratis.

Pria asal Swedia ini yang sudah tidak lagi muda karena datang di usia 38 tahun, dianggap sudah habis. Namun siapa sangka, sekembalinya berkarier ke Eropa lagi, Ibrahimovic justru membuat kejutan.

Ia memberikan dampak besar bagi AC Milan saat itu, dengan mencetak 10 gol dalam 18 pertandingan paruh musim di Liga Italia.

Kehadiran Ibra juga memberikan motivasi untuk tim bangkit dari performa buruk, dan membantu adaptasi bagi sejumlah pemain muda karena pengalamannya.

AC Milan hanya kalah dalam dua pertandingan Serie A dari 21 pertandingan di paruh kedua musim 2019-2020 dan merebut tiket Liga Europa, finis di urutan keenam dengan 66 poin.

Di musim selanjutnya 2020-2021, Ibrahimovic malah tampil menggila. Dia bisa menyarangkan 15 gol dalam 19 penampilan di Liga Italia.

Leao, Hernandez, Sandro Tonali dan Pioli sendiri, antara lain, tidak pernah menyembunyikan pentingnya Ibra dalam perkembangan Milan pada beberapa tahun belakangan.

"Dia memberikan energi positif kepada tim. Mentalitasnya selalu ingin menang, tetapi ketika mengalami kekalahan langsung membalasnya dalam sesi latihan. Dia adalah pemain spesial," ujar Tonali dikutip dari Football Italia.

“Terkadang saya berbicara sedikit dan banyak mendengarkan, tetapi Zlatan memiliki kepribadian yang hebat.”

Usia yang sudah tidak muda lagi sangat rentan bagi pesepakbola menderita cedera. Alhasil, Ibrahimovic pun harus berdamai dengan kondisi tubuhnya dalam beberapa waktu belakang, hingga memutuskan pensiun.

Meski banyak membela klub besar Serie A, Inter Milan dan Juventus, Ibrahimovic justru sangat berkesan membela AC Milan. Periode pertamanya terjadi di musim 2010-2011, dengan menyumbang scudetto saat itu.

Ibra memiliki DNA Milan yang mengalir di nadinya. Dia mengetahui sejarah Rossoneri dan mental juara ketika dia kembali ke klub pada tahun 2020 dan tau apa yang perlu dia lakukan untuk menularkannya ke rekan setimnya.

Pengaruh Ibra di ruang ganti terlihat dalam pidatonya pasca pertandingan di Stadion Mapei usai Rossoneri mengangkat trofi Scudetto musim 2021-2022.

Pria berusia 41 tahun itu menghabiskan paruh kedua 2021-22 karena masalah lutut, sehingga harus menjalani operasi pada Mei.

Dia tidak pernah benar-benar pulih dan hanya memainkan empat pertandingan musim ini, mencetak satu gol melawan Udinese .

Zlatan Ibrahimovic memang bukan bintang paling cemerlang di tim, terutama selama beberapa musim terakhir.

Tetapi sentuhan keajaiban pada periode keduanya di Milan telah mengubah sejarah Rossoneri secara drastis, mengubah tim tanpa identitas menjadi tim yang haus akan kemenangan. 

Buktinya, musim ini mereka mampu bersaing ketata di pentas Eropa, Liga Champions, karena bisa melangkah hingga babak semifinal sayang dihentikan oleh Inter Milan sebelum mencapai final.