In-depth

Guardiola Was-was! 3 Pemain Ini Jadi Kunci Inter Milan Juara Liga Champions

Kamis, 8 Juni 2023 14:01 WIB
Editor: Zulfikar Pamungkas Indrawijaya
© REUTERS/Alessandro Garofalo
Federico Dimarco merayakan gol Henrikh Mkhitaryan bersama Nicolo Barella, Lautaro Martinez, dan Edin Dzeko di laga AC Milan vs Inter Milan (11/05/23). (Foto: REUTERS/Alessandro Garofalo) Copyright: © REUTERS/Alessandro Garofalo
Federico Dimarco merayakan gol Henrikh Mkhitaryan bersama Nicolo Barella, Lautaro Martinez, dan Edin Dzeko di laga AC Milan vs Inter Milan (11/05/23). (Foto: REUTERS/Alessandro Garofalo)
Pemain Underrated Inter Milan

1. Federico Dimarco

Nama Federico Dimarco hampir tak pernah disebut saat membicarakan musim menakjubkan Inter Milan dalam kurun dua musim terakhir.

Pemain berusia 25 tahun ini bisa dikatakan pemain Underrated kendati tampil apik bagi Inter lewat sumbangan lima assist-nya di Liga Champions 2022/23 ini.

Kemampuannya dalam menyisir sisi kiri lapangan sebagai Wing Back dan menciptakan peluang dengan rataan 4,29 Shot-Creating Actions (SCA) per 90 menit bisa menjadi senjata di final nanti.

Dimarco juga bertipe Wing Back yang ofensif, sehingga bisa menyulitkan sisi kanan pertahanan Man City dengan keaktifannya naik ke Final Third serta menciptakan peluang lewat umpan atau dribelnya.

Tak heran jika legenda Inter, Christian Vieri, menyebut dirinya akan jadi top skor terus menerus dengan Wing Back sekelas Dimarco.

2. Nicolo Barella

Manchester City selalu kesulitan menghadapi gelandang bertipe Box to Box atau gelandang yang rajin naik-turun untuk memenangkan duel di lapangan tengah.

Beruntung bagi Inter, pihaknya memiliki sosok Nicola Barella yang aktif dalam melakukan dua pekerjaan, menyerang dan bertahan, sama baiknya.

Dalam hal menyerang, pemain berusia 26 tahun ini mampu menciptakan sembilan gol dan sembilan assist di segala ajang, di mana tiga gol di antaranya hadir di Liga Champions.

Catatan apik dalam menyerang ini bukan hal mengejutkan, sebab Barella rata-rata melepaskan 6,63 operan progresif per 90 menit dan rata-rata membuat 3,69 SCA per 90 menit.

Catatan ini dibarengi kemampuannya bertahan yang kerap memenangkan duel dengan rasio sebesar 49,3 persen dari 1,92 percobaan dan hanya kalah 0,97 kali duel per 90 menit di atas lapangan.