Liga Inggris

Manchester United Tak Kunjung Dicaplok Sheikh Jassim, Pendemo Serang Keluarga Glazer

Rabu, 28 Juni 2023 08:23 WIB
Penulis: Martini | Editor: Nugrahenny Putri Untari
© Laurence Griffiths/Getty Images
Manchester United tidak kunjung jatuh ke tangan Sheikh Jassim, pendemo serang Kaluarga Glazer. Foto: Laurence Griffiths/Getty Images. Copyright: © Laurence Griffiths/Getty Images
Manchester United tidak kunjung jatuh ke tangan Sheikh Jassim, pendemo serang Kaluarga Glazer. Foto: Laurence Griffiths/Getty Images.

INDOSPORT.COM - Sudah berlarut-larut, Manchester United tak kunjung beralih ke tangan Sheikh Jassim, sehingga membuat pendemo menyerang Keluarga Glazer.

Peristiwa besar terjadi di Inggris. Kelompok suporter Manchester United, The 1958, baru saja menggelar demo di depan Old Trafford, saat sesi peluncuran jersey baru The Red Devils.

Sebagaimana diketahui, pada November tahun lalu, Keluarga Glazer telah mengeluarkan pernyataan jika mereka ingin menjual klub Manchester United kepada investor baru.

Muncul dua kandidat utama yang ingin membeli Manchester United, yakni Sheikh Jassim bin Hamad Al Thani, serta Sir Jim Ratcliffe.

Sheikh Jassim menjadi orang yang paling serius mengadopsi Manchester United. Berbagai wacana transfer fantastis sudah ia rilis jika berhasil mengambil alih klub dari The Glazers.

Namun, Keluarga Glazer sama sekali tak bergeming melihat penawaran itu, padahal bursa transfer sudah bergulir dan wacana Sheikh Jassim bisa gagal satu per satu.

Padahal, Sheikh Jassim saat ini sudah mengajukan tawaran kelima, yang hampir memenuhi permintaan harga Glazer senilai 6 miliar poundsterling atau sekitar Rp114,5 triliun.

Alhasil, dalam sesi peluncuran jersey home baru Manchester United, kelompok suporter The 1958 melakukan demonstrasi di depan Old Trafford, Selasa (27/06/23) kemarin.

Suporter menuntut Keluarga Glazer untuk segera lepas tangan dari klub. Gelombang protes cukup besar hingga membuat official store Manchester United terpaksa ditutup sementara.

"Kita perjelas, demo ini tak pernah tentang angka. Ini tentang mengirim pernyataan dan pandangan buruk terhadap kepemilikan tim di seluruh dunia," suara para demonstran, dilansir dari Manchester Evening News.