In-depth

Trequartista dan Tuah Si Nomor 10 yang Bawa AC Milan Rajai Eropa, Kini Tinggal Kenangan

Kamis, 12 Oktober 2023 16:38 WIB
Editor: Subhan Wirawan
© Claudio Villa/Getty Images
Kaka dan Clarence Seedorf saat masih membela AC Milan Copyright: © Claudio Villa/Getty Images
Kaka dan Clarence Seedorf saat masih membela AC Milan
AC Milan dan Masa Keemasan Trequartista

Sebelum munculnya era sepak bola modern yang mengandalkan 4-3-3, 4-4-2 atau 3-5-2, ada taktik 4-3-2-1, 4-2-3-1 dan 4-3-1-2 yang sempat sukses mendominasi dan jadi pakem sejumlah tim Eropa.

AC Milan jadi salah satu tim yang paling gemar serta bergelimang kesuksesan lewat taktik ini, terutama saat Rossoneri ditangani Carlo Ancelotti.

Meski pada akhirnya skema 4-3-2-1 atau formasi pohon natal jadi standar Ancelotti bersama AC Milan, namun taktik 4-3-1-2 jadi cikal bakal magis sang pelatih bersama Rossoneri.

Dalam formasi tersebut, AC Milan mengandalkan dua striker sebagai ujung tombak dan dibantu para trequartista dibelakangnya.

Di awal kedatangannya di AC Milan, sosok Rui Costa jadi pemeran utama di lini tengah dan menyuplai duo striker yang ditempati Filippo Inzaghi dan Andriy Shevchenko.

Kemudian setelah mengetahui kualitas umpan serta dribbling Andrea Pirlo, sang pelatih pun memilih memainkan eks Inter Milan tersebut di belakang para striker.

Namun pada bursa transfer musim 02/03, AC Milan mendatangkan Clarence Seedorf dan Rivaldo yang membuat Ancelotti kian pusing menentukan barisan lini tengahnya.

Akhirnya, tercetuslah formasi 4-3-2-1 yang menggabungkan dua trequartista (Rui Costa dan Rivaldo) yang berada di belakang satu striker.

Sementara Pirlo bersama dua gelandang tengah yang biasanya ditempati Gennaro Gattuso dan Clarence Seedorf, jadi penyeimbang permainan AC Milan.

Setelah era Rui Costa dan Rivaldo habis, AC Milan era Ancelotti pun masih mengandalkan peran trequartista untuk membantu lini serang mereka.

Kali ini giliran Ricardo Kaka serta Clarence Seedorf jadi penyuplai bola buat Filippo Inzaghi yang didapuk sebagai striker tunggal usai Shevchenko hengkang ke Chelsea.

Sedangkan di lini tengah, pos yang ditinggal Seedorf ditempati oleh Massimo Ambrosini, sementara Pirlo bergeser ke kanan dan Gattuso jadi gelandang pemutus serangan.

Berbekal skema pohon natal dan duet dua trequartista tersebut, Ancelotti membantu AC Milan menjuarai Serie A, Coppa Italia, Supercoppa Italiana, UEFA Champions League, UEFA Super Cup serta FIFA Club World Cup dalam 8 tahun pengabdiannya di San Siro.