In-depth

Manchester United United Terseok-seok, Ini Alasan Erik Ten Hag Harus Tanggung Jawab

Jumat, 3 November 2023 18:35 WIB
Editor: Nugrahenny Putri Untari
© REUTERS/John Sibley
Erik ten Hag dan Manchester United saat ini tengah terseok-seok. Foto: REUTERS/John Sibley. Copyright: © REUTERS/John Sibley
Erik ten Hag dan Manchester United saat ini tengah terseok-seok. Foto: REUTERS/John Sibley.

INDOSPORT.COM - Erik ten Hag nampaknya sedang pusing dengan situasi sulit yang ia hadapi saat ini di Manchester United.

Seperti diketahui, Manchester United dalam beberapa waktu belakangan memang tampil melempem di seluruh kompetisi yang mereka ikuti.

Saat ini terdampar di peringkat 8 klasemen sementara Liga Inggris (Premier League) 2023/2024, Setan Merah mencatatkan 5 kemenangan dan 5 kekalahan dari 10 laga.

Di Liga Champions, Bruno Fernandes dkk duduk di peringkat 3 klasemen Grup A dengan 3 poin.

Hasil ini membuat mereka berada di zona Liga Europa dan bisa terhempas ke kompetisi kasta kedua Eropa tersebut jika tidak kunjung memperbaiki performanya.

Lalu di Carabao Cup alias Piala Liga Inggris, mereka tersingkir di fase 16 besar setelah dipermalukan Newcastle United tiga gol tanpa balas.

Di tengah situasi menyedihkan ini, tidak ayal nama Erik ten Hag pun turut terseret.

Bagaimanapun juga, ia adalah juru taktik Setan Merah yang membimbing anak-anak asuhnya dalam hal permainan.

Saat ini, banyak pasang mata yang kemudian menyorot ke arahnya, termasuk mantan pemain Liverpool, Danny Murphy.

Bahkan menurut Danny Murphy, ada lima sektor yang menurutnya menjadi urusan manajer, hingga membuat Erik ten Hag harus bertanggung jawab atas apa yang terjadi.

Menurutnya, alih-alih pemain, manajer adalah orang yang harus bertanggung jawab lebih karena ia yang mendikte apa-apa saja yang harus dilakukan tim.

“Manajer adalah orang yang mendikte etos kerja, taktik, tempo, energi, dan sikap,” ucapnya seperti dikutip dari Mirror.

Lebih lanjut, Danny Murphy juga menegaskan hal-hal tersebut sama sekali tidak ada kaitannya dengan masalah kepemilikan klub.