Liga Italia

Ikuti Jejak AC Milan, Inter Milan Ikut Pantau Wonderkid Schalke 04

Sabtu, 11 November 2023 04:24 WIB
Penulis: Agustinus Rosario | Editor: Subhan Wirawan
© schalke04.de
Pemain Schalke, Assan Ouedraogo. (Foto: schalke04.de) Copyright: © schalke04.de
Pemain Schalke, Assan Ouedraogo. (Foto: schalke04.de)
Profil Assan Ouedraogo

Forzan Assan Ouedraogo lahir di Mulheim an der Ruhr, Jerman, pada 9 Mei 2006 silam dari keluarga asal Burkina Faso.

Ayahnya adalah mantan pemain timnas Burkina Faso yakni Alassande Ouedraogo yang kariernya banyak dihabiskan di Jerman bersama FC Koln, Fortuna Koln, TuS Koblenz, dan Rot-Weiss Essen sebelum gantung sepatu pada 2012.

Kota tempat Ouedraogo junior dilahirkan tidak jauh dari distrik Schalke di Gelsenkirchen dengan hanya dipisahkan sekitar 25 menit perjalanan darat menggunakan mobil.

Tidak heran jika kemudian Ouedraogo kemudian bakatnya terjaring oleh Schalke yang sudah membina sang pemain sejak 2014 usai sebelumnya sempat menimba ilmu di klub lokal Union Mulheim dan sudah satu dekade terakhir ia dibina di Veltins Arena.

Perkembangan Assan Ouedraogo di akademi Die Knappen sangatlah pesat. Baru di 2021 lalu ia dipromosikan ke tim U-17 namun kini per musim 2023/2024 namanya terdaftar sebagai anggota skuad senior di bawah asuhan Karel Geraerts.

Turun kastanya Schalke 04 ke kasta kedua Liga Jerman pada musim ini menyusul performa buruk di musim pertama kembali ke kasta teratas bisa dibilang mempercepat promosi Assan Ouedraogo ke tim senior.

Kini di usianya yang baru menginjak 17 tahun, ia sudah menjadi starter reguler dengan tujuh dari 11 penampilannya di Bundesliga 2 bermula di menit pertama.

Dalam skema 4-3-3 yang dipakai oleh Schalke 04, Assan Ouedraogo dipasang sebagai gelandang sentral menemani dua pemain yang lebih senior, Lino Tempelmann dan Ron Schallenberg.

Tinggi badan yang menjulang di angka 191 cm membuatnya menjadi powerhouse di lini tengah. Namun, ini bukan satu-satunya keunggulan Assan Ouedraogo.

Penggawa timnas Jerman U-17 tersebut juga diberkahi dengan teknik tinggi yang mana membuatnya dianggap mirip dengan Paul Pogba. Jika terus menjaga performa, bukan tidak mungkin ia akan menyusul nama-nama seperti Benedikt Howedes, Leroy Sane, Max Meyer, Manuel Neuer, Amine Harit, atau Ivan Rakitic yang juga dibesarkan Schalke sebelum kemudian mendunia.