In-depth

Beri Kode Keras ke Manchester United, Nasib Thomas Muller Bakal Seperti Bastian Schweinsteiger?

Jumat, 1 Desember 2023 20:26 WIB
Editor: Izzuddin Faruqi Adi Pratama
© John Peters/Manchester United via Getty Images
Bastian Schweinsteiger. Copyright: © John Peters/Manchester United via Getty Images
Bastian Schweinsteiger.
Schweinsteiger yang United Sia-siakan

Bastian Schweinsteiger pindah dari Bayern Munchen ke Manchester United pada bursa transfer musim panas 2015 ketika usianya 31 tahun.

Setelah memenangkan segalanya di Jerman, ia merasa perlu menjajal sesuatu yang baru di Inggris. Kebetulan sejak kecil selain menyukai Die Roten, ia juga mendukung The Red Devils.

Schweinsteiger datang atas ajakan Louis van Gaal yang kala itu memasuki musim keduanya melatih Manchester United. Mereka sudah saling kenal karena pernah bahu membahu di Bayern Munchen.

Musim pertama sang gelandang diwarnai berbagai macam event. Meski menyenangkan karena bisa membela tim yang ia idolakan dengan total 31 penampilan plus satu gol dan dua assist sekaligus memenangkan Piala FA, namun ia harus menyaksikan Van Gaal dipecat di akhir 2015/2016.

Kemudian datang Jose Mourinho sebagai pengganti. Schweinsteiger pada awalnya merasa optimis tetap akan jadi andalan namun rupanya tidak demikian.

The Special One justru mengasingkannya ke tim U-23 tanpa alasan yang jelas sejak awal 2016/2017. Keputusan ini membuat seisi ruang ganti Manchester United kebingungan dan fans pun merasakan hal yang sama.

Schweinsteiger sama sekali tidak turun di Liga Inggris musim tersebut dan akhirnya setelah desakan panjang, Mourinho baru menjadikannya starter lagi di ajang Piala FA melawan Wigan Athletic, 29 Januari 2017.

Ia mencetak satu gol dan assist di laga tersebut dan didapuk sebagai man of the match. Itu adalah kali terakhir Bastian Schweinsteiger bermain untuk Manchester United sebelum dilepas ke Chicago Fire pada bursa transfer musim dingin dan pensiun tiga tahun berselang.

Thomas Muller tentunya tidak ingin punya akhir karier yang seperti demikian. Pindah ke Manchester United memang bisa memberinya pengalaman baru dan mungkin juga materi berlebih namun tetap di Bayern Munchen rasanya jauh lebih baik.

Dalam dua atau tiga tahun lagi ia bisa memecahkan lebih banyak rekor dan bahkan menjadi pemain terbaik dalam sepanjang sejarah mereka.