x

Kutukan Musim ke-7 Jurgen Klopp, Liverpool Ikut Kena Getahnya?

Kamis, 25 Agustus 2022 12:00 WIB
Editor: Zulfikar Pamungkas Indrawijaya
Liverpool tengah mengalami fase sulit di awal musim 2022/23 ini, akankah fase sulit ini disebabkan kutukan musim ke-7 sang pelatih, Jurgen Klopp?

INDOSPORT.COM – Liverpool tengah mengalami fase sulit pada awal musim 2022/23 ini. akankah fase sulit ini karena kutukan musim ke-7 sang pelatih, Jurgen Klopp?

Liverpool tengah terseok-seok di awal musim 2022/23 ini, terutama dalam partisipasinya ataupun kiprahnya di ajang Liga Inggris 2022/23.

Baca Juga

Di 3 laga awal Liga Inggris 2022/23, Liverpool belum sekali pun meraih satu kemenangan dan harus menelan dua hasil imbang dan satu kekalahan.

Dua hasil imbang itu didapatkan Liverpool pada pekan perdana kala bermain imbang 2-2 kontra tim promosi, Fulham, dan pekan kedua kala menjamu Crystal Palace dengan skor 1-1.

Sedangkan satu kekalahan diterima Liverpool baru-baru ini dari rival abadinya, yakni Manchester United dengan skor 1-2 pada pekan ketiga.

Baca Juga

Karena rentetan hasil minor ini, Liverpool pun saat ini untuk sementara tertahan di peringkat ke-16, dengan raihan dua poin saja.

Buruknya catatan ini pun menghadirkan fakta lain, di mana untuk pertama kalinya Liverpool tak mampu meraih kemenangan di 3 laga awal Liga Inggris di era Jurgen Klopp.

Catatan-catatan ini pun menandai kiprah buruk Liverpool sejak pelatih asal Jerman itu menjadi pelatih pada Oktober 2015.

Baca Juga

Dari buruknya catatan itu, banyak yang menyebut buruknya laju Liverpool dikarenakan faktor cedera, dan minimnya belanja pemain.

Namun di sisi lain, buruknya laju ini juga menjadi tanda-tanda bahwa Liverpool tengah menghadapi kutukan musim ke-7 Jurgen Kloop. Kutukan seperti apa itu?


1. Kutukan ala Mourinho dan Klopp

Pelatih AS Roma, Jose Mourinho tertunduk lesu usai ditaklukan Inter Milan dalam pertandingan perempat final Coppa Italia di San Siro, (Rabu, 09/02/22). FOTO: REUTERS/Alberto Lingria

Pendukung Liverpool maupun penikmat sepak bola tak banyak yang tahu mengenai ‘kutukan musim ke-7’ yang dimiliki oleh Jurgen Klopp.

Kutukan ini hampir mirip-mirip dengan sindrom yang dimiliki oleh pelatih sekaliber Jose Mourinho, yakni kutukan musim ketiga.

Sebagaimana diketahui, Mourinho memiliki kutukan musim ketiga kala melatih berbagai klub, di mana sindrom ini menghancurkan dirinya pada musim ketiga dengan klubnya.

Baca Juga

Kutukan musim ketiga Mourinho ini hadir pertama kali hadir di Chelsea, yakni klub profesional keduanya dalam karier kepelatihan.

Usai jadi juara Liga Inggris back to back pada musim pertama dan kedua, Mourinho pun dipecat di awal musim ketiganya, yakni pada 2007.

Kutukan ini berlanjut di Real Madrid, kala dirinya yang berhasil membawa Los Blancos juara Liga Spanyol dan Copa del Rey, kemudian dipecat pada musim ketiganya.

Baca Juga

Hal ini kemudian berlanjut di Chelsea dan Manchester United. Usai membawa dua tim itu bangkit dan mempersembahkan trofi, Mourinho dipecat pada musim ketiganya bersama dua klub tersebut.

Nyatanya, kutukan seperti ini juga dimiliki Jurgen Klopp yang punya rentang waktu lebih lama, yakni kutukan musim ke-7. Kapan saja Jurgen Klopp merasakan kutukan itu?


2. Kutukan Musim ke-7 Jurgen Klopp

Ekspresi kegembiraan Jurgen Klopp usai Liverpool menang tipis 4-3 dari Leeds United

Kutukan musim ke-7 Jurgen Klopp dirasakan pertama kali pada saat dirinya menukangi klub Bundesliga Jerman, Mainz 05.

Ia ditunjuk menjadi pelatih pada tahun 2001. Pada musim pertamanya, Klopp berhasil membawa Mainz 05 bertahan di kasta teratas, meski punya start buruk.

Kiprahnya di Mainz 05 berlanjut pada musim-musim berikutnya, di mana Klopp mampu membawa Die Nullfunfer mampu menembus Piala UEFA 2005/06.

Baca Juga

Namun pada musim 2006/07 atau di musim keenamnya, Klopp dan Mainz 05 harus terdegradasi. Tak disangka, setahun berselang atau di musim ketujuh ia memilih mundur usai gagal membawa klubnya promosi.

Kutukan musim ketujuh pun berlanjut di Borussia Dortmund, kala Klopp terpilih sebagai pelatih pada Mei 2008, menggantikan pelatih Persija Jakarta saat ini, Thomas Doll.

Di musim pertamanya, Klopp mampu membawa Dortmund meraih gelar DFB Pokal dan finis di peringkat keenam klasemen Bundesliga.

Baca Juga

Kiprahnya di Dortmund berlanjut pada musim-musim berikutnya, hingga menjadi juara Bundesliga 2011/12 dan juga lolos ke final Liga Champions 2012/13 atau musim kelimanya.

Pencapaian itu membuat Dortmund menganugerahinya kontrak baru hingga 2018. Namun di musim keenam, performa Die Borussen menurun drastis.

Alhasil pada musim ketujuhnya atau musim 2014/15, Klopp mengundurkan diri usai membawa Dortmund gagal meraih gelar dan finis di peringkat ke-7.

Baca Juga

Siapa sangka, pola ini hampir sama dengan pola Klopp di Liverpool, di mana ia meneken kontrak baru hingga 2026 usai membawa The Reds berprestasi.

Namun, awalan buruk pada musim 2022/23 atau musim ke-7 Jurgen Klopp bersama Liverpool pun menjadi sinyal, akankah kutukan musim ke-7 kembali menghampirinya dan merusak musim The Reds?

LiverpoolBorussia DortmundJurgen KloppMainz 05In Depth SportsLiga InggrisOne Football

Berita Terkini