x

Kilas Balik 12 Tahun FSG Selamatkan Liverpool dari Duo Pemilik Problematik

Selasa, 8 November 2022 16:20 WIB
Editor: Nugrahenny Putri Untari
John W. HenryTidak terasa, satu dekade lebih Fenway Sports Group (FSG) menyelamatkan klub Liga Inggris (Premier League), Liverpool, dari keterpurukan. Foto: Getty Images.

INDOSPORT.COM - Tidak terasa, satu dekade lebih Fenway Sports Group (FSG) menyelamatkan klub Liga Inggris (Premier League), Liverpool, dari keterpurukan.

Untuk diingat kembali, raksasa sepak bola Merseyside ini sempat berada dalam genggaman pemilik yang dibenci oleh para penggemar, Tom Hicks dan George Gillett.

Baca Juga

Sebelumnya duo pebisnis ini sempat menyampaikan banyak janji manis saat mengambil alih klub dari David Moores.

Mulai dari membangun stadion anyar sampai membayar utang, Hicks dan Gillett merasa optimistis keberadaan mereka akan membawa berkah besar bagi Liverpool.

Akan tetapi, kehadiran keduanya malah membawa petaka, termasuk meminjam dana ke Royal Bank Scotland - hingga membuat para penggemar muak.

Baca Juga

Akhirnya pada Oktober 2010, Hicks dan Gillett bersama dewan direksi klub yakni Martin Broughton, Christian Purslow, dan Ian Ayre menggelar rapat tertutup.

Agenda dalam pertemuan tersebut adalah menentukan nasib Liverpool selanjutnya, yang kemudian diambil alih oleh Fenway Sports Group (FSG) pada 2010.

Di tangan FSG, Liverpool mengalami banyak hal baru dan juga luar biasa. Meski tetap saja, ada pasang surut yang harus mereka lalu setelah era Hicks dan Gillett berakhir.

Baca Juga

Berpindah kepemilikan tidak lantas membuat Liverpool langsung menjelma sebagai raksasa yang baru bangkit dari tidurnya.

Mereka sempat terseok-seok di tangan Brendan Rodgers dan terpaksa mengubur mimpi besarnya menjadi juara Liga Inggris, padahal gelar tersebut sudah ada di depan mata pada musim 2013-2014.


1. Sabar demi Perubahan Liverpool

Liverpool akhirnya berhasil meraih gelar juara Liga Inggris. Foto: Laurence Griffiths/PA Images via Getty Images.

Tidak seperti klub Liga Inggris kebanyakan, Liverpool ternyata cukup bersabar dengan cobaan yang mereka alami walau sudah berpindah tangan dari Hicks dan Gillett.

Hingga akhirnya, muncul seorang sosok penyelamat bernama Jurgen Klopp, yang datang pada tahun 2015.

Baca Juga

Saat itu, mungkin tidak banyak yang menyangka pelatih asal Jerman tersebut akan berhasil membawa Liverpool menuju kejayaan.

Jurgen Klopp, tentu saja, bukan pesulap yang bisa membuat candi dalam semalam atau mengubah angin menjadi hujan.

Butuh waktu dan perjuangan untuk meramu skuad The Reds impiannya, dengan para pemain hebat seperti Mohamed Salah, Diogo Jota, Virgil van Dijk dkk.

Baca Juga

Saat awal-awal merapat, sang manajer hanya mampu membawa Liverpool finis di peringkat delapan klasemen Liga Inggris 2015-2016 dengan skuad peninggalan Brendan Rodgers.

Beruntung, Jurgen Klopp berada di klub dengan petinggi yang menaruh kepercayaan padanya untuk berbenah.

Bekerja sama dengan ahli transfer, ia mulai merekrut pemain dan melepas beberapa yang dirasa tidak sesuai dengan kebutuhan tim.

Baca Juga

Selama era manajerialnya pula, Liverpool memiliki trio andal yang menjadi momok banyak pemain belakang di Liga Inggris: Roberto Firmino, Mohamed Salah, dan Sadio Mane.

Perlahan tapi pasti, Fenway Sports Group (FSG) berhasil memperbaiki Liverpool dari mantan pemilik yang dianggap ‘durjana’ oleh penggemar, Tom Hicks dan George Gillett.

 

2. Saatnya Masuki Era Baru Lagi?

Selebrasi para pemain Liverpool usai menceak gol ke gawang Ajax di Liga Champions. Foto: REUTERS/Piroschka Van De Wouw.

Kini pada tahun 2022, Liverpool telah banyak berubah. Setelah satu dekade lebih berjuang bersama PSG, apakah sudah saatnya raksasa Liga Inggris ini memiliki pemilik anyar?

Dalam beberapa waktu terakhir, para kontestan Liga Inggris cukup sering menghiasi pemberitaan di mana mereka dikaitkan dengan sejumlah investor dalam maupun luar negeri.

Baca Juga

Yang teranyar tentu saja Chelsea dan Newcastle United, kemudian ada pula Manchester United yang dituntut melengserkan keluarga Glazer dari jajaran manajemen.

Setelah kurang lebih 12 tahun melangkah bersama Liverpool, FSG pun pada akhirnya membuka tabir baru dalam rezim kepemilikan mereka.

Perusahaan yang digawangi John W Henry tersebut membuka pintu lebar-lebar bagi siapa saja yang ingin membeli saham Liverpool.

Baca Juga

"FSG sudah sering mendengar adanya minat dari pihak ketiga, yang ingin menjadi pemegang saham di Liverpool," tulis FSG dalam laporan The Athletic.

Dengan kebijakan ini, bukan tidak mungkin Liverpool akan mengalami babak baru lagi dalam sejarah mereka.

Apalagi, keputusan tersebut konon diambil FSG setelah melihat antusiasme yang tinggi dari berbagai pihak, yang ingin terjun dalam lingkaran kepemilikian Liverpool.

Baca Juga

Meski tim sedang terseok-seok di Liga Inggris, Liverpool tetaplah klub dengan nama besar baik di level negara maupun Eropa.

Fakta ini saja sudah cukup bagi mereka untuk bisa menarik banyak investor dan membuat persaingan antarklub di Liga Inggris makin berwarna.

LiverpoolLiga InggrisFenway Sports GroupBerita Liga InggrisOne Football

Berita Terkini