Ngeri! Mike Tyson Akui Dirinya Keturunan Kongo yang Membunuh Seekor Gorila

Kamis, 16 Juli 2020 02:45 WIB
Penulis: Deodatus Kresna Murti Bayu Aji | Editor: Indra Citra Sena
© Donald Kravitz/Getty Images
Legenda tinju dunia di kelas berat bernama Mike Tyson baru saja mengungkapkan kalau di dalam dirinya mengalir darah Kongo. Copyright: © Donald Kravitz/Getty Images
Legenda tinju dunia di kelas berat bernama Mike Tyson baru saja mengungkapkan kalau di dalam dirinya mengalir darah Kongo.

INDOSPORT.COM - Legenda tinju dunia di kelas berat, Mike Tyson, baru saja mengungkapkan bahwa di dalam dirinya mengalir darah Kongo.

Dalam sebuah video yang diunggah Mike Tyson di Instagram, ia sedang diwawancarai oleh penyanyi Amerika Serikat, Aliaume Akon Thiam dalam program podcast.

Dalam kesempatan itu Mike Tyson mengklaim bahwa ia memiliki garis keturunan asal salah satu negara benua Afrika, Kongo.

"Saya baru menemukan garis keturunan saya. Saya berasal dari Kongo. Saya memang benar-benar berasal dari Kongo. Apakah kamu mengira saya omong kosong?" kata Mike Tyson.

Menanggapi ucapan Mike Tyson, Aliaume Akon Thiam langsung percaya karena ia mendengar cerita bahwa orang Kongo pernah membunuh gorila dengan tangan kosong.

"Tentu saja tidak. Bisa saya katakan sesuatu tentang Kongo? Kenapa mereka saat ini masih berperang. Orang Kongo biasa membunuh gorila dengan tangan kosong," ujar Akon.

"Karena alasan itulah, Mike sangat kuat, tentu saja. Orang Kongo. Kamu akan menemukan banyak Mike di sana. Energi mereka tak gentar, penakluk. Mereka menaklukkan gorila. Sungguhan satu lawan satu dan memenanginya," tutur Tyson.

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Mike Tyson (@miketyson) pada

Pengakuan Mike Tyson tersebut memang ada benarnya meski ia sempat mengaku tidak mengenal siapa ayahnya. Bahkan ia juga pernah mengaku memiliki kakak dan saudara perempuan yang hingga saat ini tidak pernah dia temui.

Kekuatan Mike Tyson saat masih aktif menjadi petinju profesional benar-benar menakutkan. Pria berjulukan Si Leher Beton itu menjadi petinju termuda yang meraih juara dunia tinju kelas berat pada usia 20 tahun, tepatnya 1986 silam.