Profil Tim IBL 2018/19: Pelita Jaya

Kamis, 22 November 2018 13:47 WIB
Penulis: Nadia Riska Nurlutfianti | Editor: Arum Kusuma Dewi
© INDOSPORT/Herry Ibrahim
Xaverius Prawiro (kiri) sedang menguasai bola. Copyright: © INDOSPORT/Herry Ibrahim
Xaverius Prawiro (kiri) sedang menguasai bola.
Roster

Menurut Johannis Winar selaku pelatih, Pelita Jaya (PJ) sendiri akan mengarungi musim 2018/19 dengan 15 roster yang terdiri dari dua pemain asing dan 13 pemain lokal. Satu di antaranya dari draft rookie.

"15 pemain sudah termasuk pemain asing. IBL musim ini memang setiap klub paling banyak mempunyai 17 pemain, kita tak bisa nambah lagi. Kita kemarin kan ambil dari draft rookie satu orang, Basith Ravi," ucap Johannis.

Berikut roster Pelita Jaya Musim 2018/19

Point Guard (PG): Andakara Prastawa Dhyaksa, M. Basith Ravi (rookie), Wayne Bradford Lyndon, Reggie William Mononimbar, Kore White dan Xavierus Prawiro.

Shooting Guard (SG): Respati Ragil Pamungkas, M. Kharis Agung Indarji, Reggie William Mononimbar, dan Xavierus Prawiro.

Small Forward (SF): Gabriel Batitusta, Alkristiani Chandra dan Amin Prihantono.

Power Forward (PF): Ponsianus Nyoman Indrawan, Govinda Julian Saputra.

Center (C): Adhi Pratama Prasetyo Putra

Pemain Bintang

Xaverius Prawiro yang menyabet penghargaan Most Valuable Player (MVP) atau pemain terbaik Liga Bola Basket Indonesia (IBL) Pertalite 2017/18 lalu dinilai masih menjadi pemain andalan Pelita Jaya.

Pemain yang biasa disapa Iyus itu mengalahkan kandidat MVP lainnya dari Satria Muda (SM) Pertamina Arki Dikania Wisnu dan Respati Ragil Pamungkas. Ia mencatat rata-rata 10,82 poin, 2,76 assist dan 2,18 rebound per game.

Pemain Asing

Pelita Jaya akan diperkuat oleh dua pemain asingnya, Wayne Bradford Lyndon dan Kore White. Lyndon merupakan legiun asing yang berhasil dipertahankan. Sementara Kore merupakan pemain baru yang diboyong dari Stapac Jakarta pengganti Chester Jarell Giles.

Kore yang dianggap pemain cerdas dinilai bisa meningkatkan kualitas para pemain lokal dan membuat kemampuan tim semakin ‘hidup’. Ia dinilai sosok yang lebih komplet dan bervariasi dibandingkan dengan Giles yang hanya fokus di cara bertahan dan menutup serangan.

Mantan pemain Stapac itu juga pernah berseragam Timnas Indonesia dan direncanakan akan dinaturalisasi oleh pemerintah guna menyusul Jamarr Andre Johnson (Satria Muda) yang saat ini menjadi satu-satunya pemain naturalisasi.