In-depth

Cerita Masai Ujiri Membangun Toronto Raptors Hingga Menjadi Calon Juara NBA

Senin, 10 Juni 2019 13:34 WIB
Editor: Abdurrahman Ranala
© The San Francisco Examiner
Toronto Raptors melangkah ke final NBA untuk pertama kalinya. Copyright: © The San Francisco Examiner
Toronto Raptors melangkah ke final NBA untuk pertama kalinya.

INDOSPORT.COM - Toronto Raptors di ambang gelar juara NBA musim 2018/19. Masai Ujiri menjadi sosok di balik kejayaan Toronton Raptors musim ini. 

Kompetisi bergengsi basket NBA musim 2018/19 sebentar lagi akan berakhir. Toronto Raptors saat ini memimpin dengan skor 3-1 atas Golden State Warriors. 

Toronto Raptors hanya butuh satu kemenangan lagi untuk memastikan diri meraih gelar juara NBA untuk pertama kalinya. Perjalanan Toronto Raptors menuju final NBA untuk pertama kalinya memang tidak mudah. 

Butuh waktu bertahun-tahun untuk mewujudkan impian bermain di final NBA. Selain para pemain dan staf pelatih, salah satu sosok paling berjasa di Toronto Raptors dalam beberapa tahun terakhir adalah Masai Ujiri. 

Karena strategi yang dijalankan oleh Masai Ujiri sebagai seorang General Manager, Toronto Raptors menjelma menjadi sebuah tim penantang gelar NBA. 

Profil Singkat Masai Ujiri

Masai Ujiri (meski namanya mirip orang Jepang) adalah seorang warga negara Nigeria kelahiran Bournemouth, Inggris, 7 Juli 1970. 

Masai Ujiri yang mengidolai Hakeem Olajuwon ini memulai karier sebagai pebasket di Bismarck State College, North Dakota. Setelah bermain selama dua tahun di sana, Masai Ujiri pindah ke Inggris untuk memulai karier profesional. 

Masai Ujiri bermain selama 6 tahun di Eropa, dan sempat membela Derby County. Setelah mengakhiri karier sebagai pemain pada tahun 2002, Masai Ujiri mulai menjadi pelatih usia muda di Nigeria. 

Hingga akhirnya Masai Ujiri menjadi pemandu bakat (scout) bagi Orlando Magic. Setelah kariernya sebagai scout, Ujiri mulai naik jabatan ke asisten manajer. 

Hingga akhirnya pada 31 Mei 2013 Masai Ujiri menjadi General Manager untuk Toronto Raptors dengan modal sebagai NBA Executive of the Year 2013. 

Strategi Transfer

Toronto Raptors mengalami masa sulit sejak tahun 2002 hingga 2013. Toronto Raptors kesulitan untuk bersaing dengan tim-tim lain di Wilayah Timur. 

Hingga akhirnya Masai Ujiri datang pada tahun 2013 dan melakukan langkah yang sangat berani. Salah satunya adalah strategi perekrutan pemain. 

Pada awal kedatangannya, Masai Ujiri menukar (trade) Bargnani ke New York Knicks dan mendapatkan Marcus Camby, Steve Novak, dan Quentin Richardson. 

Kemudian, Toronto Raptors mendatangkan DeMar DeRozan dan Kyle Lowry sebagai fondasi tim yang bertahan selama beberapa tahun. Ditambah dengan Delon Wright dan Jonas Valanciunas Toronto Raptors mulai bangkit dan langganan lolos ke playoff. 

Meski begitu, Raptors masih gagal melangkah lebih jauh di babak playoff. Masai Ujiri kemudian menukar DeMar DeRozan dan mendapatkan Kawhi Leonard. 

Tak hanya sampai disitu, Jonas Valanciunas dan Delon Wright juga harus tersingkir dan digantikan dengan Marc Gasol. Dengan datangnya Kawhi Leonard dan Marc Gasol, permainan Toronto Raptors juga ikut berubah. 

Marc Gasol yang piawai melakukan tembakan three point, membuat Toronto Raptors semakin offensive dan pemain lain dapat bergerak lebih leluasa karena ruang yang dibuka oleh Marc Gasol, hal yang sulit dilakukan saat masih ada Jonas Valanciunas. 

Kawhi Leonard menjadi pemain dengan rata-rata poin tertinggi di Toronto Raptors musim ini, 31.1 poin per game. Sedangkan untuk assist, Kyle Lowri memimpin dengan 6.5 assist per game. 

Lalu Marc Gasol mencatatkan block per game tertinggi dengan 1.2 block per game. Ketiga pemain tersebut, ditambah Serge Ibaka dan Danny Green serta Pascal Siakam menjadi kunci Toronto Raptors melaju ke final NBA musim 2018/19. 

Pergantian Pelatih

Selain melakukan langkah berani dengan trade DeMar DeRozan, Masai Ujiri juga melakukan hal serupa di sektor pelatih. Dwane Casey yang sudah menjabat sebagai pelatih sejak tahun 2011, dicopot dari jabatannya pada tahun 2018 lalu. 

Padahal, Dwane Casey berstatus sebagai NBA Coach of the Year pada musim 2017/18. Dwane Casey digantikan oleh Nick Nurse yang sebelumnya menjabat sebagai asisten pelatih. 

Nick Nurse dipercaya untuk naik jabatan karena tipikal dan gaya kepelatihannya yang lebih menyerang (offensive). Hasilnya, Toronto Raptors finis ke-2 di Wilayah Timur. 

Toronto Raptors kemudian menghancurkan Orlando Magic di babak pertama playoffs, kemudian menang dramatis 4-3 atas Philadelphia 76ers saat semifinal. 

Toronto Raptors selanjutnya mengalahkan tim favorit juara, Milwaukee Bucks 4-2 di final wilayah. Hingga akhirnya saat ini unggul 3-1 atas Golden State Warriors di NBA Final dan selangkah lagi menjadi juara NBA.