Mengenal Free Agency dalam Sistem Bursa Transfer NBA

Rabu, 3 Juli 2019 15:33 WIB
Penulis: Arif Budi Setyanto | Editor: Cosmas Bayu Agung Sadhewo
 Copyright:

INDOSPORT.COM - Akhir-akhir ini banyak pemain bintang NBA yang berstatus free agent, seperti Kawhi Leonard, Kevin Durant, hingga Kyrie Irving. Tapi, bagaimana tim di NBA bisa menggaet para pemain free agent ini.

Di NBA, ketika bulan Juli tiba maka bisa disebut sebagai off-season. Dalam periode ini, tim-tim NBA akan mencari pemain untuk bisa memperebutkan gelar juara di musim berikutnya.

Akan tetapi, perlu diingat bahwa sistem perekrutan pemain di NBA dengan sepak bola tidaklah sama. Sebab, di NBA untuk mendapatakan pemain, sebuah tim tidak membayar transfer seperti di sepak bola.

Nah, untuk mendapatkan pemain yang diinginkan, biasanya tim NBA akan melakukan trade atau memburu pemain yang berstatus free agent. Contohnya, saat LA Lakers mendatangkan Anthony Davis dari New Orleans Pelicans, mereka menukar dengan tiga pemain, yakni Lonzo Ball, Brandon Ingram, dan Josh Hart ditambah tiga pick NBA Draft.

Selain trade, tim-tim NBA bisa mendatangkan pemain lewat free agency. Nah, di sini tim-tim NBA juga tidak perlu mengeluarkan biaya transfer. Hanya saja, mereka harus mempertimbangkan batasan gaji.

Pasalnya, di NBA sendiri ada yang namanya salary cap atau batasan gaji yang harus dipenuhi. Dalam free agency ini, ada dua status yang dikenal sebagai Unrestricted Free Agent (UFA) dan Restricted Free Agent (RFA).

Jika pemain berstatus UFA maka artinya setiap pemain ini bisa memilih akan bergabung ke tim mana, tanpa harus dibatasi oleh klubnya saat ini. Hal itu terjadi pada Kevin Durant dan Kyrie Irving yang akhirnya memilih bergabung bersama Brooklyn Nets.

Sementara pemain RFA adalah kebalikan dari UFA. Setiap pemain yang memiliki status RFA asih bisa menerima tawaran dari klub lain.

Akan tetapi, dalam keputusan akhir, pihak klub masih bisa mencampuri urusannya. Nah, apabila klub masih ingin pemain free agent itu bertahan, maka mereka setidaknya harus menyamai kontrak yang ditawarkan tim lain.

Sistem bursa transfer ini dilakukan demikian bertujuan untuk menciptakan liga yang berimbang. Pasalnya jika transfer dilakukan seperti membeli pemain di sepak bola, maka akan ada tim-tim NBA yang mendominasi karena memiliki market yang besar seperti LA Lakers dan New York Knicks.