In-depth

Fenomena Banyaknya Klub Basket Indonesia yang Pamit

Jumat, 20 September 2019 16:02 WIB
Editor: Abdurrahman Ranala
© INDOSPORT
Logo IBL dan logo Stapac Jakarta. Copyright: © INDOSPORT
Logo IBL dan logo Stapac Jakarta.

INDOSPORT.COM - Sebanyak 3 klub basket pamit dari kompetisi resmi. Bagaimana dampak mundurnya sejumlah klub terhadap dunia basket di Indonesia?

Fenomena 'pamit' rupanya tidak hanya terjadi di kalangan content creator Youtube Indonesia. Fenomena 'pamit' ini terjadi juga di dunia basket Indonesia. 

Jika 'pamit' yang terjadi di Youtube terlihat seperti sebuah prank atau dagelan, 'pamit' yang terjadi di dunia basket Indonesia nyata adanya. 

Sejumlah klub basket Indonesia satu persatu mundur dari kompetisi resmi, dan entah sampai kapan klub-klub ini akan 'pamit'. 

Selain itu, dampak apa yang akan muncul kedepannya bagi dunia basket Indonesia dengan mundurnya beberapa klub ini? 

3 Klub Mundur 

Sejauh ini, sudah ada 3 klub yang dipastikan tidak akan berkompetisi di musim 2019-2020. Ketiga klub tersebut adalah Bogor Siliwangi, Stapac Jakarta, dan CLS Knights Surabaya. 

Tiga klub ini mempunyai alasan yang berbeda-beda mengapa mereka tak akan berkompetisi di musim 2019-2020. Kita mulai dengan klub pertama yang 'tumbang' yaitu Bogor Siliwangi. 

Bogor Siliwangi dipastikan tidak akan mengikuti Indonesia Basketball League (IBL) 2019-2020 karena lisensinya telah dicabut. 

Bogor Siliwangi pada bulan Mei lalu lisensinya dicabut karena gagal memenuhi kewajiban sebagai tim profesional, termasuk penunggakan gaji pemain. 

Setelah Bogor Siliwangi dipastikan tak mengikuti IBL 2019-2020, kabar mengejutkan kembali hadir di bulan Agustus 2019. Juara bertahan IBL, Stapac Jakarta, juga memastikan mundur dari IBL musim 2019-2020. 

Stapac Jakarta sendiri mundur dengan alasan kekurangan pemain. Hal tersebut bukannya tanpa alasan, setidaknya ada 5 pemain asal Stapac Jakarta yang dipanggil ke Timnas Basket Indonesia. 

Pemain-pemain yang dipanggil ke Timnas Basket Indonesia juga adalah pemain yang perannya sangat vital bagi Stapac Jakarta seperti Kaleb Ramot Gemilang dan Abraham Damar Grahita. 

Meski sejumlah solusi seperti program rookie dan penambahan jumlah pemain asing telah diberikan oleh pihak IBL, keputusan mundurnya Stapac Jakarta tetap diambil. 

Satu lagi klub yang mundur dari dunia basket adalah CLS Knights Surabaya. CLS Knights akhirnya memastikan mundur dari ASEAN Basketball League 2019-2020. 

Mundurnya CLS Knights sendiri bukan karena alasan finansial atau pemain yang dipanggil ke Timnas. CLS Knights mundur dari ABL dikarenakan mundurnya Managing partner CLS Knights Indonesia, Christopher Tanuwidjaja.

Sehingga, yayasan CLS Surabaya memutuskan untuk vakum dari dunia basket profesional dan akan lebih fokus pada pembinaan usia muda dan kompetisi amatir. 

Keuntungan Bagi Timnas? 

Mundurnya tiga klub basket tersebut, tentu tidak serta merta akan memberikan dampak yang signifikan kepada Timnas Basket Indonesia. 

Mundurnya Bogor Siliwangi tentu tak berdampak langsung kepada Timnas Basket Indonesia. Dampak yang mungkin terasa adalah mundurnya CLS Knights dari ABL. 

Dengan mundurnya CLS Knights dari ABL, membuat pemain-pemain nasional yang sebelumnya berkompetisi dan melawan pemain-pemain dari kawasan ASEAN akan berkurang. 

Pemain dengan pengalaman melawan klub-klub negara tetangga (yang pemainnya mungkin juga akan menjadi lawan di SEA Games 2019, SEA Games 2021, dan FIBA Asia Cup 2021), akan semakin berkurang. 

Padahal, pemain yang berpengalaman di turnamen internasional seperti ABL juga dibutuhkan oleh Timnas Basket Indonesia. 

Sedangkan dengan mundurnya Stapac Jakarta, memang cukup berdampak bagi Timnas Basket Indonesia karena sejumlah pemain inti Stapac kini berada di Timnas Basket Indonesia. 

Timnas Basket Indonesia juga direncanakan akan menjadi peserta IBL 2019-2020 dan mengisi slot yang ditinggalkan oleh Stapac. 

Kerugian Bagi Fans Basket? 

Mundurnya tiga klub yaitu Bogor Siliwangi, Stapac Jakarta, dan CLS Knights tentu berdampak kepada suporter dan fans basket di Indonesia. 

Apalagi untuk suporter setia Stapac Jakarta dan CLS Knights yang terkenal cukup fanatik. Dengan mundurnya klub kesayangan mereka, suporter tidak bisa lagi menyaksikan klub kesayangan mereka berlaga. 

Mundurnya klub dengan basis suporter yang besar, bisa membuat kehadiran penonton saat penyelenggaraan Seri IBL semakin berkurang. 

Tetapi kedepannya, penonton basket akan punya alasan lain untuk datang ke venue pertandingan, karena ada Timnas Basket Indonesia yang ikut berkompetisi. 

Selain Timnas Basket Indonesia, klub baru yang akan mengisi slot Bogor Siliwangi, juga bisa menjadi pilihan alasan untuk menonton IBL musim 2019-2020.