Pencarian Identitas Timnas Basket Indonesia Demi Piala Dunia 2023

Senin, 25 November 2019 17:20 WIB
Editor: Abdurrahman Ranala
© Aldi Aulia Anwar/INDOSPORT
Timnas Basket Indonesia, diproyeksikan tampil di FIBA World Cup 2023. Copyright: © Aldi Aulia Anwar/INDOSPORT
Timnas Basket Indonesia, diproyeksikan tampil di FIBA World Cup 2023.

INDOSPORT.COM - Timnas Basket Indonesia dipersiapkan untuk tampil di Piala Dunia 2023. Saat ini Timnas Basket Indonesia sedang dalam proses pencarian identitas permainan. 

Identitas permainan sangat penting sebuah tim olahraga, terutama untuk sebuah Tim Nasional. Identitas permainan menjadi ciri khas dari sebuah tim yang membedakannya dari tim-tim lain. 

Di sepak bola contohnya, Timnas Spanyol terkenal dengan permainan 'Tiki-taka', Italia dengan permainan 'Catenaccio', Inggris punya 'Kick and Rush', Belanda bermain dengan 'Total Voetbal', serta Brasil dengan 'Joga Bonito'. 

Dengan identitas permainan itu, sebuah tim dapat dan tetap dikenal ciri khasnya, terlepas siapa pemain yang ada di lapangan dan siapa yang melatih. 

Begitu pula dengan olahraga basket, identitas permainan juga sangat penting dalam sebuah tim. Timnas Basket Amerika contohnya, siapapun pemain yang dipanggil, ciri khas permainan mereka tidak hilang. 

Identitas permainan itulah yang sedang dicari oleh Timnas Basket Indonesia. Karena pelatih Timnas Basket Indonesia, Rajko Toroman, pernah mengatakan bahwa Indonesia belum punya identitas permainan yang melekat. 

Setiap berganti pelatih, maka permainan Timnas Basket Indonesia akan ikut berubah pula. Begitu juga saat pemain tertentu tak ada lagi di Timnas. 

Oleh sebab itu, salah satu tugas awal Rajko Toroman sebagai pelatih Timnas Basket Indonesia adalah memberikan identitas. Timnas Basket Indonesia saat ini lebih banyak bermain dengan gaya seperti negara-negara Eropa. 

Setidaknya ada beberap faktor yang membuat Timnas Basket Indonesia diarahkan untuk bermain dengan gaya Eropa. 

Pelatih Asal Eropa 

Untuk mengejar target lolos ke FIBA World Cup 2023, Timnas Basket Indonesia dilatih oleh Rajko Toroman yang berasal dari Serbia sejak awal 2019 lalu. 

Pengalamannya sebagai pelatih di negara seperti Yugoslavia, Iran, Filipina, hingga Yordania diharapkan mampu membawa Timnas Basket Indonesia berprestasi. 

Rajko Toroman pula yang menyampaikan bahwa Timnas Basket Indonesia harus punya identitas permainan jika ingin bersaing dengan Filipina di SEA Games. 

Karena Filipina sudah memiliki identitas permainan, terlepas siapa pemain yang dipanggil dan siapa pelatihnya. 

Mengingat fakta bahwa Timnas Basket Indonesia memang kekurangan pemain yang tingginya di atas 2 meter, maka gaya permainan Eropa dirasa lebih cocok. 

Timnas saat hanya ini diperkuat oleh satu orang center saja, Vincent Kosasih, yang tingginya 203 cm. Sedangkan pemain lainnya memiliki tinggi antara 170-190 cm. 

Dengan pemain-pemain yang tidak terlalu tinggi, Timnas Basket Indonesia akan lebih banyak mengandalkan tembakan-tembakan, terutama tembakan three point untuk mencetak angka. 

Shooter seperti Andakara Prastawa, Abraham Damar, hingga Mei Joni akan menjadi kunci permainan Timnas. 

Pemusatan Latihan di Eropa

Selain pelatih asal Eropa, identitas permainan gaya Eropa di tubuh Timnas juga dimatangkan dengan berlatih di Eropa. Timnas Basket Indonesia berlatih di Serbia selama tiga pekan di Serbia. 

Timnas pun melaksanakan uji coba sebanyak 9 pertandingan, 8 pertandingan melawan tim dari Serbia, dan satu pertandingan melawan Timnas Bahrain. 

Pemusatan latihan di Eropa ini juga sebagai persiapan menuju SEA Games 2019

Sebelumnya, saat dilatih Fictor Roring atau coach Ito, Timnas melakukan pemusatan latihan di Amerika, jelang Asian Games 2018 lalu. 

Pemilihan lokasi pemusatan latihan ini juga menjadi faktor dalam pembentukan identitas Timnas Basket Indonesia. 

Berkah Pemain dari Stapac Jakarta 

Stapac Jakarta menjadi juara Indonesian Basketball League (IBL) 2018-2019 lalu. Gelar juara tersebut tak lepas dari tangan dingin pelatih Giedrius Zibenas. 

Bisa ditebak dari mana asal pelatih Giedrius Zibenas? Jawabannya adalah Lithuania, salah satu negara dengan kultur dan prestasi kuat di dunia basket Eropa. 

Saat ditangani coach Gibi, Stapac Jakarta merengkuh trofi juara dan dengan rekor kemenangan 17 laga di musim reguler. Coach Gibi juga yang menularkan gaya permainan Eropa kepada Stapac Jakarta. 

Berkahnya pun didapat oleh pemain-pemain asal Stapac Jakarta yang akhirnya mendominasi di skuat Timnas Basket Indonesia. Untuk SEA Games 2019 ada Kaleb Ramot Gemilang, Abraham Damar, Mei Joni, dan juga Vincent Kosasih yang berasal dari Stapac. 

Sebelumnya, ada juga Oki Wira Sanjaya dan Widyantaputra Teja yang ikut dipanggil dalam seleksi Timnas Basket Indonesia, karena pengalaman mereka bermain dengan gaya Eropa.