Apa Kabar Cokorda Raka? Pebasket Jangkung Asal Bali Langganan Timnas Indonesia

Sabtu, 19 September 2020 13:39 WIB
Kontributor: Nofik Lukman Hakim | Editor: Herry Ibrahim
© Herry Ibrahim/INDOSPORT
Cokorda Raka (tengah) saat masih menjadi pelatih Satria Muda. Copyright: © Herry Ibrahim/INDOSPORT
Cokorda Raka (tengah) saat masih menjadi pelatih Satria Muda.

INDOSPORT.COM - Pulau Bali rutin menelurkan pebasket andal yang jadi tulang punggung bagi Timnas Indonesia. Salah satu nama yang cukup moncer adalah Cokorda Raka Satrya Wibawa. Dari tahun 1997 hingga 2009, Cokorda Raka menjadi wakil Tanah Air di pentas Asia.

Cokorda Raka mulai intens bermain basket sejak Sekolah Menengah Pertama (SMP). Dia serius bermain basket dengan gabung tim Putra Sesana Bali. Dari tahun ke tahun kemampuannya terus berkembang.

Namun, pada akhirnya nasib Cokorda Raka tak beda jauh dengan pebasket Bali lain, seperti halnya I Made "Lolik" Sudiadnyana. Pebasket bertinggi 204 sentimeter ini harus merantau karena tak ada klub Bali yang ikut kompetisi nasional.

Cokorda Raka merantau saat usia 18 tahun. Dia menjadi bagian dari tim Aspac pada tahun 1995. Tak butuh waktu lama bagi Cokorda Raka memberi pembuktian. Pada SEA Games 1997, Cokorda Raka sudah masuk Timnas bersama Ali Budimansyah, Fictor Roring, Wahyu Widayat Jati hingga Romy Chandra.

Lalu pada SEA Games 1999, Cokorda Raka masuk Timnas bersama para pemain asal Bali, seperti Lolik, Tri Adnyaadi Lokatanaya, Riko Hantoko dan I Gede Agus Wahyudi. Cokorda Raka bisa menjadi bagian Timnas Indonesia hingga 2009, dalam kejuaraan SEABA Championship 2009.

Cokorda Raka bisa jadi langganan Timnas Indonesia karena prestasi di level klub. Selama jadi bagian Aspac tahun 1995-2001, empat gelar juara nasional sukses diraihnya. Cokorda Raka kemudian membela Satria Muda (2002), Citra Satria (2003-2005) dan Garuda Bandung (2006-2011).

Prestasi sebagai pemain berlanjut ketika didaulat sebagai pelatih Satria Muda sejak Agustus 2013. Kala itu, Cokorda Raka masuk menggantikan Octaviarro "Ocky" Romely Tamtelahitu.

Cokorda Raka membawa Satria Muda juara NBL 2014/2015, setelah pada partai final mengalahkan Pelita Jaya 62-54. Itu menjadi pencapaian membanggakan setelah awal musim Satria Muda ditinggal Amin Prihantono dan Faisal J. Achmad.

© Herry Ibrahim/INDOSPORT
Pelatih Satria Muda, Cokorda Raka. Copyright: Herry Ibrahim/INDOSPORTCokorda Raka saat masih melatih Satria Muda.

Jabatan sebagai pelatih Satria Muda bertahan hingga akhir 2016. Setelah itu, tak terdengar lagi kiprah Cokorda Raka di pentas basket nasional. Lalu, apa kegiatan Cokorda Raka sekarang?

"Saya sekarang bekerja sebagai ASN di Disdikpora Pemprov Bali, seksi peningkatan prestasi olahraga," ucap Cokorda Raka, Sabtu (19/09/20).

Penempatan kerja ini membuat Cokorda Raka bisa bersentuhan secara langsung dengan pengembangan basket di Bali. Menurutnya, perkembangan basket di Bali dari tahun ke tahun berjalan ke arah positif.

"Menurut saya perkembangan basket di Bali bagus. Tim putra dan putri Bali bisa lolos kualifikasi PON Papua. Mulai banyak kejuaraan-kejuaraan basket tingkat kabupaten atau kota," jelas Cokorda Raka.

Ke depan ada potensi basket Bali semakin berkembang. Bali United menjadi salah satu kandidat peserta Indonesia Basketball League (IBL) 2021. Bila Bali United bisa terpilih, ini menjadi sejarah. Akhirnya ada tim basket Bali yang ikut pentas nasional.

"Tentu sangat senang kalau memang Bali United bisa ikut IBL. Ini kan penantian panjang buat masyarkat basket Bali. Bali menyumbang lumayan banyak pemain di liga basket Indonesia, dari jaman Kobatama sampai IBL."

"Sekarang talenta-talenta Bali tidak harus merantau ke luar daerah kalau ingin terjun ke basket profesional, karena ada Bali United yang bisa jadi tujuan atau opsi terdekat mereka," tuturnya.

Cokorda Raka meyakini basket Bali akan semakin berkembang ketika ada klub profesional. Gairah para pebasket cilik atau muda pun pastinya semakin tinggi karena ada tujuan jelas ketika ingin berkarir sebagai pebasket profesional.