Lagu Kebangsaan Indonesia Dipotong di Kualifikasi Piala Dunia, PP PERBASI Surati Lebanon

Senin, 29 November 2021 06:47 WIB
Penulis: Zainal Hasan | Editor: Subhan Wirawan
© Perbasi
Timnas Basket Indonesia. Copyright: © Perbasi
Timnas Basket Indonesia.

INDOSPORT.COM - PP PERBASI kecewa berat dengan Lebanon, lantaran sebagai tuan rumah kualifikasi Piala Dunia Basket 2023 mereka tidak bisa menunjukkan rasa hormat kepada Indonesia.

Ini lantaran panpel Lebanon tidak memutar sampai selesai lagu kebangsaan Indonesia, Indonesia Raya, sebelum pertandingan kualifikasi Piala Dunia Basket 2023 pertama Timnas basket Indonesia pada hari Jumat (26/11/21) lalu.

"Kami kecewa kepada Lebanon. Saat memutar lagu kebangsaan Indonesia Raya dipotong. Tidak diputar sampai selesai. Kami protes keras dengan kejadian ini," ungkap Sekjen PP PERBASI Nirmala Dewi.

Saat lagu ciptaan WR Soepratman ini diputar, hanya sampai "marilah kita berseru, Indonesia bersatu". Setelah itu tidak dilanjutkan. 

Situasi ini pun direspons oleh manajemen dan pemain timnas dengan saling pandang. Mereka merasa aneh karena tidak biasa menyanyikan kebangsaan tidak utuh.

Nirmala menegaskan bahwa PP PERBASI secara resmi mengajukan surat protes kepada Lebanon, Sabtu (27/11). Harapannya, pihak Lebanon meminta maaf atas kelalaian ini agar kedepan tidak terjadi hal serupa. 

Mengingat, lagu kebangsaan "Indonesia Raya" adalah bagian dari harga diri bangsa yang harus dijunjung tinggi karena para pendahulu memperjuangkan dengan segenap jiwa dan raga juga harta.

Nirmala berharap situasi ini tidak sampai mereduksi semangat pemain Timnas basket Indonesia menatap pertemuan kedua melawan Lebanon pada 29 November nanti.

Manajer Timnas basket Indonesia, Maulana Fareza Tamrella, mengakui sempat kebingungan di lapangan saat lagu kebangsaan "Indonesia Raya" tidak diputar secara utuh. Padahal, hal tersebut sudah dibahas dalam pertemuan sebelum pertandingan. 

"Mungkin bagi mereka hal seperti ini biasa tapi bagi kami, ini adalah persoalan sensitif. Ini menyangkut harga diri sebagai bangsa. Secara lisan, kami sudah protes saat itu juga dan kami berharap hal serupa tidak terjadi lagi kedepannya," tukas Mocha, sapaan karib Maulana Fareza Tamrella.