5 Center NBA Terbaik Sepanjang Masa: Lakers Berkuasa

Selasa, 3 Mei 2022 14:32 WIB
Editor: Ivan Reinhard Manurung
© INDOSPORT
Shaquille ONeal, legenda basket NBA. Copyright: © INDOSPORT
Shaquille ONeal, legenda basket NBA.
2. Shaquille O'Neal

Mengirkan. Kata itu nampaknya paling cocok untuk menggambarkan performa seorang Shaquille O'Neal saat masih aktif menjadi pemain basket.

Dengan tinggi 2,16 meter dan berat 147 kilogram, tentunya akan menjadi pekerjaan sulit bagi lawan untuk bisa menghentikan laju salah satu center terbaik asal Amerika Serikat ini.

Shaq sendiri mulai mencuri perhatian saat masih memperkuat Orlando Magic. Di klub tersebut pada 1995, Shaq membuat Magic untuk kali pertama dalam sejarah melangkah hingga babak final NBA, meski pada akhirnya takluk dari Houston Rockets.

Setelahnya, Shaq memutuskan untuk hijrah ke LA Lakers. Di klub yang identik dengan warna kuning ini talenta Shaq mulai membuahkan hasil. Bersama dengan Kobe Bryant, Shaq sukses mempersembahkan tiga gelar juara NBA dan ia selalu sukses meraih predikat MVP Final.

Bila Anda merasa Shaq bisa juara di Lakers karena Kobe, coba pikirkan baik-baik. Pasalnya, saat hengkang ke Miami Heat, Shaq kembali menambah cincinnya usai mengalahkan Dallas Mavericks.

3. Hakeem Olajuwon

Telah disebut sebelumnya bahwa tugas seorang center adalah aktif terus sepanjang waktu dalam urusan bertahan dan menyerang. Beruntunglah Houston Rockets di tahun 1984-2001 karena memiliki Hakeem Olajuwon.

Saat masih memperkuat Rockets, Hakeem sukses menjadi bintang kesuksesan timnya itu meraih gelar juara NBA berturut-turut di 1994 dan 1995. Hebatnya lagi, di dua final tersebut, Hakeem selalu terpilih menjadi MVP.

Prestasi Hakeem tidak berhenti sampai di situ. Ia pun berhasil menjadi orang kedua setelah Michael Jordan yang mampu menyandang gelar MVP dan Defensive Player of the Year di tahun yang sama. Sebuah catatan yang baru-baru ini juga ditorehkan Giannis Antetokounpo.

Selama 18 tahun berkecimpung di dunia memasukkan bola ke dalam ring, statistik Hakeem bisa dibilang spektakuler dengan rata-rata mampu mencetak 22 poin, 11 rebounds, dan 3 tiga blok per pertandingan.

Melihat torehan gemilangnya tersebut, Rockets sendiri memberi penghargaan pada Hakeem dengan memutuskan ikut mempensiunkan nomor 34, karena tidak akan ada pemain yang bisa menyamai kegemilangan pria kelahiran 21 Januari 1963 tersebut.