FIBA Asia Cup: Jelang Lawan Yordania, Timnas Indonesia Matangkan Tembakan 3 Poin

Kamis, 14 Juli 2022 10:45 WIB
Penulis: Ade Gusti | Editor: Prio Hari Kristanto
© fiba.basketball
Timnas basket Indonesia terus mematangkan eksekusi tembakan tiga poin jelang menghadapi Yordania dalam laga kedua fase Grup A FIBA Asia Cup 2022. Foto: fiba.basketball Copyright: © fiba.basketball
Timnas basket Indonesia terus mematangkan eksekusi tembakan tiga poin jelang menghadapi Yordania dalam laga kedua fase Grup A FIBA Asia Cup 2022. Foto: fiba.basketball

INDOSPORT.COM – Timnas basket Indonesia terus mematangkan eksekusi tembakan tiga poin jelang menghadapi Yordania dalam laga kedua fase Grup A FIBA Asia Cup 2022.

Seperti diketahui, Timnas basket Indonesia akan menghadapi Yordania dalam laga kedua fase Grup A FIBA Asia Cup 2022 di Istora Gelora Bung Karno, Jakarta, Kamis (14/07/22).

Tim besutan Milos Pejic sendiri difavoritkan untuk memenangkan laga ini setelah mereka mampu meriah kemenangan di laga perdana melawan Arab Saudi pada Selasa kemarin.

Timnas Indonesia yang menurunkan Andakara Prastawa, Abraham Damar Grahita, Brandon Jawato, Derrick Michael, dan Marques Bolden sebagai starter, menaklukkan Arab Saudi dengan skor 80-54.

Meski demikian kemenangan atas Arab Saudi ini bukanlah jaminan Timnas Indonesia juga bisa menang mudah atas Yordania pada laga petang nanti.

Manajer timnas, Jeremy Santoso, memperkirakan laga kedua nanti akan jauh lebih sulit mengingat Yordania memiliki pemain berpostur tinggi yang lebih banyak.

Kondisi ini jelas akan menyulitkan Indonesia untuk menembus paint area dan mencetak poin dari bawah ring. Oleh karena itu, Timnas Indonesia harus memperbaiki akurasi tembakan tiga poin.

Sementara dalam laga pertama melawan Arab Saudi, presentase tembakan tim asuhan Milos Pejic hanya 25 persen. Angka ini, menurut Jeremy Santoso, terbilang rendah jika merujuk cara Indonesia bermain.

“Seperti kita tahu, banyak sekali shooter di tim kita. Saya berharap para shooter bisa mengeksekusi tembakan dengan lebih baik lagi melawan Yordania,” ujar Jeremu Santoso dilansir dari Antara.

“Sebab kita tahu postur pemain Yordania lebih bagus dari Arab Saudi. Kemudian mengurangi turnover dan harus hustle sedemikian mungkin sehingga dalam situasi bola 50-50 harus kita yang mendapatkan bola tersebut,” lanjutnya.