'Ketagihan' Sorakan Fans Istora, Pemain Australia: Bodo Amat Diejek atau Dipuji

Minggu, 17 Juli 2022 16:25 WIB
Penulis: Petrus Manus Da' Yerimon | Editor: Indra Citra Sena
© fiba.basketball
Pemain basket Australia, Thom Maker. Foto: fiba.basketball Copyright: © fiba.basketball
Pemain basket Australia, Thom Maker. Foto: fiba.basketball

INDOSPORT.COM - Center Australia, Thon Maker, sangat menikmati atmosfer Istora Senayan Jakarta saat melawan timnas basket Indonesia dalam laga ketiga Grup A FIBA Asia Cup 2022, Sabtu (15/7/22). Dia senang dengan teriakan fans yang hadir. 

Menurut Maker, kehadiran fans yang memenuhi Istora memberikan energi lebih bagi pemain. Meski hampir semua yang datang adalah pendukung Indonesia, atlet berusia 25 tahun itu tetap bahagia.  

"Seperti pelatih bilang, fans di sini sangat ramai. Hal itu memberikan energi tersendiri bagi para pemain, termasuk bagi saya secara pribadi. Saya sangat senang dengan teriakan dari para fans," kata Thon Maker. 

Pada laga kemarin petang, Thon Maker mencetak 11 poin. Dia melakukan sembilan rebound, satu assist, dan dua blok, sekaligus mengantarkan Australia menang 78-53 atas tuan rumah, Indonesia. 

Pemain Long Island Nets dari NBA G League juga beberapa kali melakukan slam dunk karena senang dengan teriakan fans Istora Senayan. Lucunya, Maker menyatakan tidak peduli apakah dipuji atau dicemooh, dia hanya menikmati hal tersebut. 

"Semua karena suara teriakan fans di arena. Saya senang memanfaatkan energi dari teriakan fans, entah mereka mendukung atau mencerca saya, tapi tampaknya fans Indonesia menyenangi saya," ujarnya seraya tertawa saat sesi jumpa pers. 

"Gara-gara itulah, saya beberapa kali mencoba melakukan dunk. Energi fans timnas basket Indonesia memberikan saya dorongan untuk itu," imbuh Thon Maker.

"Terlepas dari itu, energi dari fans juga membuat kami tampil agresif. Kami tampil baik dalam pertahanan, organisasi permainan kami bagus. Itulah yang membuat kami berhasil di laga ini," sambungnya. 

Terkait kemenangan Australia atas timnas basket Indonesia, Thon Maker menilai mereka unggul karena punya modal fisik lebih tinggi. Sempat tertinggal 11-16 di kuarter pertama, Negeri Kanguru lantas berbalik memimpin di tiga kuarter tersisa. 

"Kami menunjukkan diri di laga ini bahwa kami bisa kembali menghentikan lawan. Seperti kata pelatih, ukuran tinggi badan kami jadi keuntungan di laga ini, terutama ketika situasi rebound. Kami bisa memenangi rebound sehingga laga berjalan baik untuk kami," jelasnya.