Tak Mau Dapat Diskon, Khabib Tetap Jalani Larangan Duel 9 Bulan

Rabu, 6 Februari 2019 17:13 WIB
Penulis: Ade Gusti | Editor: Ivan Reinhard Manurung
© Getty Images
Khabib Nurmagomedov, petarung UFC. Copyright: © Getty Images
Khabib Nurmagomedov, petarung UFC.

INDOSPORT.COM – Khabib Nurmagomedov akan tetap menjalani sanksi larangan bertanding selama sembilan bulan setelah ia menolak tawaran keikutsertaan kampanye anti-bullying yang berpotensi mengurangi masa hukumannya.

Akhir Januari 2019 lalu, petarung UFC asal Rusia itu menerima sanksi larangan selama sembilan bulan ditambah denda sebesar 500 ribu USD atau setara dengan Rp6,9 miliar dari Komisi Atletik Negara Bagian Nevada (NSAC).

Dilansir dari laman berita olahraga sherdog.com, Khabib sejatinya bisa mengakhiri hukumannya lebih singkat jika mau terlibat dalam kampanye anti-bullying oleh PSA. Itu artinya, Khabib bisa kembali bertarung pada April 2019 nanti, namun juara ringan UFC itu enggan bekerjasama.

“(NSAC) mengatakan untuk ikut dalam kampanye sosial, negara bagian Nevada merupakan tempat di mana mereka mengijinkan narkoba, prostitusi dan judi,” kata Khabib.

“Biarkan mereka bekerja dengan diri mereka sendiri (dan perilaku mereka sendiri). Ada petarung yang tidak bertarung selama dua tahun dan sabuk (gelar) mereka tidak diambil selama satu setengah tahun,” lanjutnya.

Sanksi Khabib sendiri diterima usai ia terlibat kerusuhan pasca kemenangannya atas Conor McGregor dalam duel bertajuk UFC 229 di T-Mobile Las Vegas, Oktober 2018 lalu.

Akibat dari sanksi tersebut, Khabib sendiri berjanji tidak akan bertarung lagi di Las Vegas. Menurut sang manajer, Ali Abdelazis, sikap ini diambil sebagai bentuk simpati atas dua rekannya, Zubaira Tukhugoz dan Abubakar Nurmagomedov, yang dilarang selama satu tahun.

Khabib pun menargetkan tampil di laga UFC berikutnya di Madison Square Garden pada bulan November, di mana ia sudah mengharapkan Tony Ferguson dan Dustin Proirier sebagai calon rivalnya.

Terus Ikuti Update MMA dan Berita Olahraga Lainnya Hanya di INDOSPORT.COM