11.9K

Gunakan Kuncian Kalajengking, Petarung MMA Wanita Buat Lawannya Menyerah

Jumat, 2 Oktober 2020 16:34 WIB
Penulis: Nadia Riska Nurlutfianti | Editor: Arum Kusuma Dewi
 Copyright:

INDOSPORT.COM – Duel sengit dan menarik terjadi saat petarung MMA asal Slovakia, Monika Tochlikova berhasil mengalahkan Jade Jorand dengan menggunakan kuncian kalajengking.

Momen tersebut terjadi di duel yang berlangsung dalam dua ronde di kelas atomweight di prelims card Bellator MMA 247 pada Kamis (01/10/20) kemarin.

Meski keduanya sama-sama berstatus debutan, namun baik Monika maupun Jade berhasil menyuguhkan pertarungan menarik nan mendebarkan.

Pada ronde pertama, Jade memang sangat bersemangat dengan memberikan penampilan apik, dengan mencoba memberikan tekanan kepada Monika dengan menggunakan kuncian. Sayangnya, rivalnya berusia 24 tahun itu mampu bertahan saat terjadinya ground fighting.

Kemudian berlanjut pada ronde kedua Bellator MMA 247, Monika Tochlikova tampil lebih ganas dibandingkan dengan babak sebelumnya. Meski terus mendapatkan tekanan dan serangan dari Jade Jorand, namun sekali lagi, ia berhasil melakukan defense dengan apik.

Berada di posisi bawah saat terjadinya ground fighting, Monika berhasil membuat lawannya kesulitan bergerak. Lalu saat ronde kedua hendak berakhir, Monika memanfaatkan kesempatan dengan melancarkan teknik kuncian kalajengking atau Scorpion Crunch.

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Bellator MMA (@bellatormma) on

Tak disangka, Jade Jorand tak kuasa menahan serangan tersebut dan langsung melakukan tap out. Akhirnya wasit menghentikan duel, dengan juri memberikan kemenangan duel di prelims card Bellator MMA 247 kepada Monika lewat keputusan submission.

Kuncian Scorpion Crunch yang ditunjukkan oleh Monika Tochlikova mengejutkan sejumlah pihak. Pasalnya, teknik ini terbilang sangat langka dan jarang digunakan oleh para petarung combat.

Meski demikian, kuncian Scorpion Crunch tak kalah efektif dan dianggap cukup mematikan. Teknik ini bisa menghancurkan tulang rusuk, karena mendapatkan tekanan berupa jepitan dari kedua kaki dan lengan yang sangat kuat, hingga sang korban bisa kesulitan bernapas dan akhirnya menyerah.