Gawat! Petarung Asal Jepang Nyaris Buat Leher Lawannya Patah di ONE Championship

Rabu, 27 Januari 2021 12:53 WIB
Penulis: Nadia Riska Nurlutfianti | Editor:
© ONE Championship
Shinya Aoki saat gunakan kuncian mematikan di ONE Championship. Copyright: © ONE Championship
Shinya Aoki saat gunakan kuncian mematikan di ONE Championship.

INDOSPORT.COM – Petarung MMA asal Jepang, Shinya Aoki nyaris membuat leher lawannya, James Nakashima patah di ajang ONE Championship bertajuk ONE: Unbreakable.

ONE: Unbreakble diketahui menjadi duel perdana ONE Championship di 2021 di mana 12 seniman bela diri terbaik dengan berbagai latar belakang disiplin. Dari enam laga yang tersaji, hanya satu yang berakhir lewat putusan juri. Sisanya lewat KO/TKO atau kuncian.

Pada duel yang digelar di Singapore Indoor Stadium pada pekan lalu ini juga turut menghadirkan kembalinya legenda seniman bela diri asal Jepang Shinya “Tobikan Judan” Aoki.

Dalam duel divisi lightweight sebagai laga pendukung utama, Aoki berhadapan dengan atlet asal Amerika Serikat James Nakashima, sebagaimana rilis yang diterima INDOSPORT.

Sebelumnya Nakashima merupakan mantan penantang gelar Juara Dunia ONE Welterweight yang memutuskan untuk berlaga di divisi dengan bobot yang lebih ringan. 

Dengan resume yang menawan sebagai pegulat tim Nebraska, serta rekor profesional ciamik 12-1, banyak yang memprediksi bahwa Nakashima akan membawa ancaman berat bagi Aoki. 

Namun, anggapan tersebut ditepis oleh sang legenda. Melalui teknik grappling termasyhur yang dimilikinya, Aoki berhasil menghentikan perlawanan Nakashima pada menit ke 2:42 ronde pertama melalui teknik kuncian neck crank. 

Kuncian ini merupakan sebuah teknik yang langka dalam dunia olahraga kombat, khususnya MMA. Terlebih, posisinya saat mengeksekusi pun terbilang sulit – saat digendong lawan. 

Dengan tekanan yang kuat, korban dari kuncian ini akan kesulitan bernafas dan bisa mengalami kerusakan pada leher jika tidak segera menyerah. 

Aoki, yang telah malang melintang dalam kancah MMA profesional selama lebih dari dua dekade, memiliki rekor 46-9 dari 56 laga yang telah ia lalui. Satu laga berakhir no-contest.