Satu Geng dengan Khabib, Inilah 5 Alasan Petarung ONE Championship Layak Jadi GOAT di MMA

Rabu, 29 Juni 2022 21:35 WIB
Penulis: Nadia Riska Nurlutfianti | Editor: Isman Fadil
 Copyright:
Punya Alasan Jadi GOAT di MMA

DJ kini mengincar penebusan saat kembali berhadapan dengan Moraes di jam tayang utama Amerika Serikat pada 26 Agustus 2022 nanti. Inilah lima keahlian elite DJ sebagai seorang atlet terbaik dalam sejarah MMA:

1. Kemampuan Gulat Elite

Johnson mulai berlatih gulat saat masih muda, dan kemampuannya itu selalu menjadi fondasi bagi permainan MMA-nya.

Pria berusia 35 tahun ini selalu berusaha menjatuhkan lawannya lewat teknik double hingga single-leg takedown eksplosif. Saat mendarat di atas kanvas, mayoritas lawannya akan kesulitan untuk kembali berdiri karena tekanan kuat dari Johnson.

Bahkan jika percobaan takedown itu gagal, DJ akan mendesak rivalnya ke dinding atau kembali lewat percobaan berikutnya.

2. Kecepatan Tiada Banding

Semua orang yang mengenal DJ tentu paham betapa cepat dan lincahnya sang bintang MMA ini. Dipadukan dengan IQ tanding yang sangat tinggi, Johnson selalu berada selangkah di depan lawan dan menjadikannya sangat sulit diatasi.

Baik di atas kaki, dalam posisi clinch atau di ground, petarung yang berlatih di AMC Pankration ini biasanya dapat mendahului langkah lawannya. Baik dengan pukulan, takedown atau submission.

Ia menggunakan kecepatan itu untuk mendaratkan serangan dan mengincar double-leg, tetapi juga bereaksi secara defensif. Gaya permainan itu membuatnya sangat jarang terkena serangan bersih, serta memiliki pertahanan takedown yang tajam.

3. Serangan Presisi

Walau gulat selalu menjadi senjata andalannya, DJ juga merupakan striker berkemampuan tinggi. Faktanya, Johnson memilih untuk bergerak dan menyerang.

Sering kali ia memutari rivalnya dan menggunakan banyak gerakan tipu demi membuka kesempatan bagi pukulan dan tendangan dari berbagai posisi.

Di satu sisi, Johnson juga memiliki pukulan kuat. Setiap lawannya tak mungkin bersantai dan merasa mampu menahan serangannya. Dalam jarak dekat, ia juga kerap membuat lawan menderita lewat serangan lutut dan sikut kerasnya.