Formula 1

Dipanggil KPK Terkait Anggaran Formula E, Ini Kata Ketua DPRD DKI Jakarta

Jumat, 11 Februari 2022 06:15 WIB
Penulis: Nadia Riska Nurlutfianti | Editor: Zulfikar Pamungkas Indrawijaya
© Lev Radin/Pacific Press/LightRocket via Getty Images/Grafis: Eli Suhaeli/INDOSPORT
Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetyo Edi Marsudi memberikan penjelasan usai dipanggil oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) perihal anggaran Formula E. Copyright: © Lev Radin/Pacific Press/LightRocket via Getty Images/Grafis: Eli Suhaeli/INDOSPORT
Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetyo Edi Marsudi memberikan penjelasan usai dipanggil oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) perihal anggaran Formula E.

INDOSPORT.COM – Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetyo Edi Marsudi memberikan penjelasan usai dipanggil oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) perihal anggaran Formula E.

Sebagaimana diketahui DKI Jakarta akan menjadi tuan rumah untuk kejuaraan dunia balap mobil Formula E, yang berlangsung di Kawasan Ancol pada Juni 2022 nanti.

Namun sejak diumumkan menjadi tuan rumah pada 2019, penyelenggaraan Formula E atau Jakarta E-Prix terus menjadi polemik yang tak kunjung usai.

Baru-baru ini Prasetyo Edi Marsudi selaku Ketua DPRD DKI Jakarta dimintai keterangan terkait dengan penyelenggaraan Formula E di DKI Jakarta yang tengah diselidiki oleh KPK.

"Menyampaikan hari ini seputaran permasalahan penganggaran dari pada Formula E," kata Prasetyo, dilansir dari Antara.

Lebih lanjut, ia mengatakan DPRD DKI Jakarta telah menyetujui anggaran untuk penyelenggaraan Formula E pada 2019 lalu.

"Sekarang dilaksanakan, ada apa sih kok dipaksakan. Padahal 2019 tuh belum terjadi pandemi COVID-19 ya, saya pikir ini terobosan dia (Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan), saya mengesahkan lah adanya Formula E," tambah Prasetyo.

Ia menyayangkan Formula E tetap digelar di tengah pandemi COVID-19 yang masih terjadi saat ini.

"Tetapi tahun 2020 kan ada terjadi masalah besar, yaitu pandemi COVID-19 tetapi dengan situasi kita sedang kekurangan pendapatan, ini memaksakan bahwa Formula E ini harus berjalan sampai hari ini," ujar Prasetyo.