Akibat Karantina, Kejadian "Tak Normal" Menghantam Australian Open 2021

Rabu, 17 Februari 2021 13:36 WIB
Penulis: Shella Aisiyah Diva | Editor:
© Quinn Rooney/Getty Images
Tidak ada yang menyangka bahwa karantina yang dilakukan sebelum mengikuti turnamen Grand Slam Australian Open 2021 ternyata menimbulkan banyak kejadian
Tidak ada yang menyangka bahwa karantina yang dilakukan sebelum mengikuti turnamen Grand Slam Australian Open 2021 ternyata menimbulkan banyak kejadian "tak normal" bagi para petenis.

INDOSPORT.COM - Tidak ada yang menyangka bahwa karantina yang dilakukan sebelum mengikuti turnamen  Grand Slam Australian Open 2021 ternyata menimbulkan banyak kejadian "tak normal" bagi para petenis.

Sebelum mulai bergulir pada 8 Februari lalu, turnamen Australian Open 2021 diketahui mewajibkan seluruh petenis yang berpartisipasi pada kompetisi Grand Slam itu untuk melakukan karantina selama 14 hari.

Tetapi siapa sangka, bahwa karantina yang dilakukan selama 14 hari tersebut rupanya memberikan banyak dampak buruk bagi para petenis yang berpartisipasi di kompetisi Australian Open 2021 setelah banyak terjadi kejadian 'tak normal' seperti badai cedera yang mendera para pemainn.

Dilansir dari situs olaharaga Foxsports, petenis no. 1 dunia Novak Djokovic diketahui mengalami cedera perut di putara ketiga yang baru saja memastikan tiket ke semifinal Australian Open 2021 usai mengalahkan Alexander Zverev dalam pertandingan lima set dengan skor 6-7 (6-8), 6-2, 6-4, 7-6 (8-6) di Rod Laver Arena, Melbourne, Australia.

Tak jauh berbeda dari Novak Djokovic, unggulan sembilan Matteo Berretini juga mengalami cedera perut yang membuatnya memilih mundur dan tidak berlaga di putara keempat saat harus berhadapan dengan Stefanos Tsitsipas di Australian Open 2021.

Saya merasakan sesuatu di perut saya. Saya pikir itu bukanlah sesuatu yang sangat besar, tetapi keesokan harinya ketika saya bangun, saya merasa itu besar. Para dokter mengatakan kepada saya kalau cedera ini bisa menjadi lebih buruk, jadi itu tidak layak untuk dicoba," ujar Berrettini.