In-depth

5 Hasil Miris Bulutangkis Indonesia di Major Event 2022, Era Kegagalan PBSI?

Rabu, 2 November 2022 12:32 WIB
Penulis: Martini | Editor: Prio Hari Kristanto
© PBSI
Peraih medali perunggu Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto dan runner upMohammad Ahsan/Hendra Setiawan di Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2022. Foto: PBSI Copyright: © PBSI
Peraih medali perunggu Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto dan runner upMohammad Ahsan/Hendra Setiawan di Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2022. Foto: PBSI
2. Kejuaraan Dunia 2022

Beranjak ke Kejuaraan Dunia 2022, penyakit lama terulang kembali. Tak ada satu pun wakil Indonesia dari sektor tunggal putra, tunggal putri, ganda putri, serta ganda campuran yang bisa meraih medali.

Hanya ganda putra yang berhasil meraih medali di major event ini, itu pun bukan medali emas, melainkan perak dan perungggu.

Medali perak dipersembahkan oleh ganda senior, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan. Sedangkan medali perunggu disabet oleh pasangan Fajar Alfian/M. Rian Ardianto.

3. Kejuaraan Dunia Junior 2022

Kejuaraan Dunia Junior 2022 baru saja selesai dihelat di Santander, Spanyol. Tahun ini, Indonesia belum beruntung bisa meraih medali emas seperti tahun sebelumnya.

Pasangan Muh Putra Erwiansyah/Patra Harapan Rindorindo tumbang di babak final, demikian pula dengan ganda putri, Rachel Allessya Rose/Meilysa Trias Puspitasari.

Dua medali perak cukup bagus bagi wakil Indonesia, tetapi di tahun 2019 lalu, Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin bisa membawa pulang medali emas.

Tahun 2018, Leo Rolly Carnando/Indah Cahya Sari Jamil juga meraih emas. Tahun 2017, Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas, serta Gregoria Mariska menyabet medali emas.

Dapat disimpulkan, tidak hanya menurun di level senior, kualitas bulutangkis Indonesia juga mengalami penurunan di level junior.

4. Piala Suhandinata 2022

Piala Suhandinata adalah Kejuaraan Dunia Bulutangkis Junior, tetapi dilangsungkan dalam nomor beregu. Tahun 2019 lalu, Indonesia menyabet medali emas.

Namun tahun ini, tim bulutangkis Indonesia hanya mentok meraih medali perunggu, setelah dijegal Chinese Taipei di babak semifinal. PBSI mendapat banyak kritikan atas hal ini.