Liga 2

Isabella Angelita, Persebaya: Permata Hati

Jumat, 6 Oktober 2017 14:17 WIB
Editor: Galih Prasetyo
© Dokumen Isabella Angelita
Isabella Angelita, Bonek cantik yang berkuliah di Jerman. Copyright: © Dokumen Isabella Angelita
Isabella Angelita, Bonek cantik yang berkuliah di Jerman.
Dari orang tua hingga jadi derigen

INDOSPORT: Sejak kapan jatuh cinta pada Persebaya dan Bonek? 

Saya lahir dan besar memang di Surabaya. Saya mulai ikut jadi bonek mulai dari SMP, dari usia 13 tahun. Keluarga besar memang sering mengajak ke stadion untuk menonton Persebaya dan suka sama Persebaya. Lama kelamaan jadi sering nonton sendiri. 

INDOSPORT: Bonek terkenal dengan aksi 'gila', hal 'gila' apa yang pernah dilakukan selama menjadi Bonek? 

Bukan hal 'gila' juga sih, tapi selama saya di Jerman, saya tak pernah lepas dari Persebaya. Kalau tak bisa streaming nonton Persebaya, saya selalu mencari informasi lewat teman-teman Bonek di sini. Karena juga kan informasi di media tak sepenuhnya benar. Saya juga sempat bertanya langsung dengan Walikota Surabaya, Tri Rismaharini soal nasib Persebaya yang tak menentu beberapa waktu lalu. 

Bu Risma saat itu kebetulan datang ke Hamburg, jaraknya hanya 1 jam dari tempat saya tinggal di Hannover. Karena waktu itu, saya ketua Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Hannover, saya diundang bertemu bu Risma dan saya berkesempatan untuk bertanya soal nasib Persebaya ke Bu Risma. 

Selain itu, hal 'gila' lainnya, saya pernah jadi derigen. 

INDOSPORT: Jadi derigen? Wah seperti apa ceritanya? 

Waktu di Stadion Tambak Sari dulu pernah jadi derigen. Karena saat itu Cak Hamin (Gimbal) dan Cak Okto (Tyson) lagi gak bisa, dan tiba-tiba saya diangkat sama orang-orang. Anak SMP jadi derigen. Itu pengalaman gila sih menurut saya. Pada 2008 atau 2009, saya juga lupa. Itu pengalaman seumur hidup. 

265