Liga Indonesia

4 Peristiwa Bersejarah Sepak Bola di Balik Ramainya Aksi 22 Mei, Ada Derbi Jakarta

Senin, 20 Mei 2019 16:15 WIB
Penulis: Tiyo Bayu Nugroho | Editor: Indra Citra Sena
© wartakota/BeritaSatu/Eli Suhaeli
Laga terakhir Persitara Jakarta Utara vs Persija Jakarta di Liga Super Indonesia 2009/10. Copyright: © wartakota/BeritaSatu/Eli Suhaeli
Laga terakhir Persitara Jakarta Utara vs Persija Jakarta di Liga Super Indonesia 2009/10.

INDOSPORT.COM - Publik tengah diramaikan soal aksi 22 Mei terkait penolakan atau mempersoalkan hasil Pemilu serentak 2019. Di sisi lain, terdapat empat peristiwa bersejarah di dunia sepak bola yang terjadi pada tanggal itu.

Aksi 22 Mei nantinya bakal menyasar kantor KPU sebagai bentuk penolakan terhadap hasil Pemilu 2019. Pihak kepolisian bahkan sampai memberikan imbauan agar masyarakat tak mengikuti kelompok yang turun ke jalan tersebut.

Lebih lanjut, aksi 22 Mei belakangan disebut people power yang berisikan orang-orang dari berbagai wilayah di Indonesia. Kabar tersebut menjadi bahan perbincangan hangat saat ini.

Terlepas dari hangatnya kabar soal aksi 22 Mei, ternyata di balik itu semua terdapat fakta-fakta menarik yang terjadi di dunia sepak bola, baik di Indonesia maupun luar negeri.

Barangkali penggemar sepak bola ada yang lupa dan kembali diingatkan lagi akan peristiwa sejarah 22 Mei. Entah itu pertandingan penting atau kejadian lain di dunia sepak bola.

Berikut deretan peristiwa sejarah yang terjadi di dunia sepak bola pada 22 Mei berdasarkan penelusuran INDOSPORT. Apa saja kira-kira?

1. Juventus Juara Liga Champions 1995/96

© Juventus.com
Juventus juara Liga Champions 1995/96. (Foto: Juventus.com) Copyright: Juventus.comJuventus juara Liga Champions 1995/96. (Foto: Juventus.com)

Peristiwa sejarah 22 Mei memperlihatkan pertandingan final Liga Champions 1995/96 antara Ajax Amsterdam versus Juventus yang berlangsung di Stadion Olimpico, Roma.

Pertandingan yang dihadiri sekitar 67.000 penonton itu berjalan begitu ketat. Kedua tim menampilkan seluruh pemain andalannya demi memenangi trofi Liga Champions.

Juventus sempat unggul lewat gol Fabrizio Ravanelli pada menit ke-12, namun Ajax sukses menyamakan kedudukan melalui torehan Jari Litmanen empat menit menjelang turun minum.

Pertandingan pun dilanjut hingga babak ekstra 2x15 menit, tapi tak ada gol tambahan sampai tiba babak adu penalti. Empat penendang Juventus sukses membobol gawang lawan, sedangkan dua pemain Ajax, Edgar David dan Sonny Silooy, gagal sehingga kemenangan menjadi milik Si Nyonya Tua.

2. Inter Milan Kampiun Liga Champions 2010

© INDOSPORT
Inter Milan menjuarai Liga Champions musim 2009/10. Copyright: INDOSPORTInter Milan menjuarai Liga Champions musim 2009/10.

Lalu pada 22 Mei juga menjadi sebuah momen yang bakal dikenang oleh suporter Inter Milan. Di mana mereka sukses menjadi kampiun Liga Champions 2009/10 sekaligus meraih trebel winners.

Final Liga Champions 2009/10 mempertemukan Bayern Munchen vs Inter di Santiago Bernabeu, Madrid, Spanyol. Laga ini menurunkan 11 pemain andalan dari kedua tim.

Sepanjang pertandingan, Inter selalu ditekan oleh Munchen, tapi anak asuh Jose Mourinho sukses mencetak dua gol melalui serangan balik. Gol-gol kemenangan Inter disumbangkan oleh Diego Milito pada menit ke-35 dan 70.

Dua gol tersebut membuat Diego Milito meraih predikat man of the match. Tentu saja hal ini menjadi hal yang istimewa bagi Inter ketika dilatih Jose Mourinho.

3. Derby Jakarta Terakhir 

© VIVAnews/Tri Saputro
Laga Persitara Jakarta Utara vs Persija Jakarta di Liga Super Indonesia 20092010 Copyright: VIVAnews/Tri SaputroLaga Persitara Jakarta Utara vs Persija Jakarta di Liga Super Indonesia 20092010.

Lalu ada peristiwa sejarah yang juga tak kalah menariknya yang terjadi pada 22 Mei, yaitu laga derbi terakhir klub ibu kota, Jakarta.

Derbi mempertemukan Persitara Jakarta Utara kontra Persija Jakarta dalam ajang Liga Super Indonesia (LSI) 2009/10 di Stadion Gelora Utama Bung Karno, Senayan.

Selama 45 menit pertama baik Si Pitung maupun Macan Kemayoran tampil kurang greget mengingat sedikit sekali peluang yang tercipa di laga ini.

Barulah ketika pertandingan di babak kedua, Persija sukses membuka gol pada menit ke-75 lewat sontekan Serge Emaleu usai menerima umpan matang dari Firman Utina.

Hingga akhir laga tak ada gol tambahan meski kedua tim sudah tampil terbuka. Sehingga Persija mendapatkan tiga angka sedangkan Persitara pulang dengan tangan hampa.

4. Suporter Meninggal

© Ivan Reinhard Manurung/INDOSPORT
Penjagaan ketat pihak kepolisian di antara tribun suporter PSS dan Arema FC. Copyright: Ivan Reinhard Manurung/INDOSPORTIlustrasi kerusuhan suporter sepak bola.

Terakhir adalah sejarah peristiwa pilu, di mana ada sejumlah suporter yang meninggal dunia akibat menonton pertandingan sepak bola klub kesayangan mereka pada 22 Mei.

Menurut catatan yang ditelusuri, ada empat korban yang wafat akibat sepak bola. Seperti Beri Mardias (Semen Padang) yang meninggal usai dikeroyok pada 22 Mei 2002 ketika laga Persija versus Semen Padang.

Lalu ada Gilang (LA Mania) yang kabarnya meninggal ditusuk di leher kiri oleh terduga Bonek yang berlangsung di kereta api pada 22 Mei 2011.

Stanislaus Gandhang Deswara (Brigata Curva Sud) yang juga menjadi korban bentrokan dengan suporter PSIM Yogyakarta usai pulang dari Semarang 22 Mei 2016.

Penampilan Terakhir Persija di Piala AFC 2019, Pelipur Lara The Jakmania

Terus Ikuti Update Liga Indonesia dan Sepak bola Nasional Lainnya Hanya di INDOSPORT