In-depth

Analisis Jelang Final Liga Champions Tottenham vs Liverpool: Perang Pressing

Sabtu, 1 Juni 2019 14:39 WIB
Editor: Rafif Rahedian
© Eli Suhaeli/INDOSPORT/Quality Sport Images/Getty Images
Trent Alexander-Arnold pada laga melawan Barcelona di Anfield 07/05/19. Quality Sport Images/Getty Images Copyright: © Eli Suhaeli/INDOSPORT/Quality Sport Images/Getty Images
Trent Alexander-Arnold pada laga melawan Barcelona di Anfield 07/05/19. Quality Sport Images/Getty Images
Liverpool Bisa Manfaatkan Lubang di Sisi Spurs

Pada musim 2018/19 ini, Tottenham berhasil keluar dari gegenpressing Jurgen Klopp tanpa harus memainkan bola panjang. Meski begitu, Tottenham cukup mudah dihancurkan terutama di posisi yang ditempati Trippier.

Posisi defensif Trippier pada musim ini memang cukup dipertanyakan. Alhasil, Sadio Mane pun dengan leluasa membongkar sisi kanan pertahanan Tottenham melalui kecepatan dan keahlian individunya.

Terlebih, Liverpool juga memiliki dua bek sayap yang sangat agresif dalam membantu serangan mereka di sepanjang musim ini. Pemain tersebut adalah Trent Alexander-Arnold dan Andrew Robertson.

Dua pemain tersebut punya peran vital di sisi sayap. Meski rajin meninggalkan posisinya untuk membantu penyerangan, namun dua bek sayap tersebut tidak melupakan tugasnya sebagai seorang pemain bertahan.

Alexander-Arnold menjadi pemain yang harus diperhatikan betul-betul oleh Ben Davis atau Dany Rose. Karena pemain yang masih berusia 20 tahun tersebut bisa menghidupkan gaya permainan Liverpool melalui agresivitasnya.

Terbukti absennya Alexander-Arnold di leg pertama babak semifinal Liga Champions membuat Liverpool hancur lebur. Namun saat Alexander-Arnold hadir di pertemuan kedua, dirinya mampu membuat Barcelona hancur.

Apalagi peran Alexander-Arnold-Robertson nanti bakal didukung penuh oleh Sadio Mane dan Mohamed Salah. Beberapa pemain sayap itu sepertinya akan memaksa bek Tottenham untuk tidak melakukan overlap.