In-depth

Analisis Jelang Final Liga Champions Tottenham vs Liverpool: Perang Pressing

Sabtu, 1 Juni 2019 14:39 WIB
Editor: Rafif Rahedian
© Dan Mullan/GettyImages
Selebrasi para pemain dan pelatih Tottenham Hotspur usai memastikan diri ke final Liga Champions 2018/19. Copyright: © Dan Mullan/GettyImages
Selebrasi para pemain dan pelatih Tottenham Hotspur usai memastikan diri ke final Liga Champions 2018/19.
Pressing Ala Tottenham

Tottenham melakukan pressing yang cukup dinamis di bawah asuhan Mauricio Pochettino. Karena mereka menggunakan dan menyesuaikan taktik mereka hampir di setiap pertandingan.

Dengan begitu, para pemain Tottenham sudah hafal betul mengenai apa yang harus dilakukannya saat menghadapi Liverpool nanti. Namun skema ini memiliki sisi negatif, yang bisa membuat pertahanan Spurs kewalahan.

Jika berhadapan dengan tim yang melakukan counter-press sempurna, maka pertahanan Tottenham berada dalam ancaman. Karena Spurs beberapa kali hanya meninggalkan dua pemain bertahannya di garis tengah, jika dalam posisi menyerang.

Sedangkan dua bek sayapnya, seperti Ben Davies/Dany Rose dan Serge Aurier/Kieran Trippier terkadang ikut aktif dalam serangan yang dilancarkan Totteham. Maka akan sangat berbahaya jika mereka kehilangan bola saat tengah asyik menyerang.

Akan tetapi Tottenham tidak selalu menampilkan permainan pressing yang agresif. Pochettino juga sempat meminta anak asuhnya untuk membiarkan lawannya menguasai bola sebelum akhirnya melakukan serangan balik.

Itu terjadi ketika Spurs mengalahkan Real Madrid 3-1 (di Liga Champions) dan Liverpool 4-1 pada di Liga Primer Inggris pada musim 2017/18 lalu. Kala itu Pochettino sengaja mengubah skema permainannya menjadi 5-3-2.

Perubahan strategi ini nyatanya tak membuat Liverpool siap menghadapi gempuran-gempuran dahsyat Spurs. Bukan tidak mungkin jika The Lilywhite kembali mengubah skemanya secara mendadak di partai puncak Liga Champions.