Liga Indonesia

3 Insiden Suporter Rusuh Sepanjang Kratingdaeng Piala Indonesia Digelar

Kamis, 20 Juni 2019 06:09 WIB
Penulis: Tiyo Bayu Nugroho | Editor: Abdurrahman Ranala
© INDOSPORT/Ronald Seger Prabowo
Laga PSIM Yogyakarta vs PS Tira diwarnai kericuhan Copyright: © INDOSPORT/Ronald Seger Prabowo
Laga PSIM Yogyakarta vs PS Tira diwarnai kericuhan

INDOSPORT.COM - Kompetisi sepak bola nasional Kratingdaeng Piala Indonesia menghadirkan tiga drama alias insiden suporter rusuh dan mengganggu jalannya laga.

Suporter yang bertindak rusuh tentu merugikan sebuah pertandingan itu sendiri. Sebab laga yang seharusnya berjalan sesuai rencana tetapi malah buyar begitu saja.

Kerusuhan suporter juga bermacam-macam adanya mulai dari kritik terhadap klub kesayangannya hingga penonton yang dibuat kesal akibat keputusan wasit yang dianggap salah.

Tak jarang para suporter ini bertindak gegabah dengan menyalakan flare, smoke bomb, hingga masuk ke dalam lapangan guna melampiaskan kekesalan mereka.

Dengan begitu klub yang mereka banggakan bakal mengalami kerugian dari hasil keputusan sidang Komdis PSSI. Entah denda atau sanksi berupa larangan apapun.

Sepanjang gelaran Piala Indonesia sejauh ini tercatat ada tiga insiden kerusuhan yang dibuat suporter dalam suatu pertandingan. Laga apa saja kira-kira?

1. Arema Indonesia vs Sriwijaya FC

© Ian Setiawan/INDOSPORT
Suporter Arema Indonesia, Aremania. Copyright: Ian Setiawan/INDOSPORTSuporter Arema Indonesia, Aremania.

Insiden rusuh antarsuporter pernah terjadi di Piala Indonesia edisi 2010 silam. Kejadian tersebut berlangsung pada laga Arema Indonesia vs Sriwijaya FC.

Pertandingan tersebut bermain di tempat netral, yakni Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah. Awalnya suasana kedua pendukung masih adem ayem saja.

Namun gesekan baru dimulai ketika beberapa saat sebelum laga dimulai dimana sudah terjadi aksi saling lempar di luar stadion akibat tak dapat tiket.

Aksi pelemparan tersebut juga merambah ke dalam stadion. Kekesalan suporter dilampiaskan ketika wasit Jimmy Napitupulu dianggap tak becus dalam membuat keputusan.

Benda-benda seperti batu, botol minuman, hingga sepatu dilempar ke dalam lapangan. Pertandingan pun sempat terhenti selama satu jam lebih.

Usai mereda, pertandingan bisa dilanjutkan dan Sriwijaya FC berhasil ke luar sebagai juara usai mengalahkan Arema Indonesia dengan skor 2-1.

Akan tetapi suporter Arema Indonesia yang tak puas melampiaskan kekesalannya dengan membakar spanduk di tribune penonton sampai akhirnya bisa mereda.

2. PSIM Yogyakarta vs TIRA-Persikabo

© INDOSPORT/Ronald Seger Prabowo
Laga PSIM Yogyakarta vs PS Tira diwarnai kericuhan Copyright: INDOSPORT/Ronald Seger PrabowoLaga PSIM Yogyakarta vs PS Tira diwarnai kericuhan.

Lalu insiden kerusuhan suporter juga terjadi di babak 64 besar Kratingdaeng Piala Indonesia 2018/2019 antara PSIM Yogyakarta vs TIRA-Persikabo, Desember 2018.

Laga tersebut berlangsung di Stadion Sultan Agung, Bantul, Jawa Tengah. Awalnya pertandingan berlangsung aman dan kondusif.

Namun tepatnya pada menit ke-80 seketika penonton masuk ke dalam lapangan. Banyaknya suporter yang turun membuat sederet fasilitas stadion rusak.

Mulai dari papan iklan, tiang sudut, hingga jaring gawang tak luput dari pelampiasan suporter. Para penonton ini menyerang para pemain dan ofisial kedua tim.

Usut punya usut para suporter yang mengamuk ini kesal dengan manajemen PSIM Yogkarta. Selain itu mereka juga diduga tak puas akan kinerja wasit di laga PSIM vs TIRA-Persikabo.

Ulah tersebut membuat PSIM dan TIRA-Persikabo dilarikan ke lorong pemain untuk diamankan dari amukan suporter. Hingga akhirnya TIRA-Persikabo diputuskan menang dengan skor 2-0.

3. Persebaya Surabaya vs Madura United

© Fitra Herdian/INDOSPORT
Pertandingan Piala Indonesia Persebaya vs Madura United di tunda karena suporter menyalakan flare dan kembang api serta masuk lapangan dengan membawa spanduk bertuliskan Jangan Bikin Malu Surabaya, Rabu (19/06/2019). Foto: Fitra Herdian/INDOSPORT Copyright: Fitra Herdian/INDOSPORTPertandingan Piala Indonesia Persebaya vs Madura United di tunda karena suporter menyalakan flare dan kembang api serta masuk lapangan dengan membawa spanduk bertuliskan Jangan Bikin Malu Surabaya, Rabu (19/06/2019). Foto: Fitra Herdian/INDOSPORT

Terakhir kerusuhan suporter terjadi di babak perempatfinal antara Persebaya Surabaya vs Madura United di Kratindaeng Piala Indonesia 2018/2019, Juni 2019.

Pertandingan tersebut berlangsung di Stadion Gelora Bung Tomo, Jawa Timur. Laga berjalan sengit sejak dimulai hingga menjelang akhir.

Akan tetapi tiba-tiba saja para suporter yang berada di tribune menyalakan flare dan smoke bomb. Mereka diduga melayangkan aksi protes terhadap manajemen Persebaya.

Mengingat Persebaya belum mendulang kemenangan sejak 9 April lalu ketika berlaga di Piala Presiden 2019. Pada tanggal tersebut Persebaya imbang 2-2 dari Arema FC.

Catatan negatif tersebut merembet ketika berlaga di Liga 1 2019. Puncak dari kekesalan para suporter kepada Persebaya dilampiaskan pada Rabu (19/06/19).

Beberapa suporter juga turut masuk ke dalam lapangan dan membentangkan spanduk bertuliskan 'Jangan Buat Malu Surabaya'. Hal ini turut memancing emosi asisten pelatih Bejo Sugiantoro.

Bejo terlihat mendatangi para suporter yang membentangkan spanduk tetapi langsung diredam oleh sang anak Rachmat Irianto dan beberapa orang lainnya.

Gesekan juga sempat terjadi antara pemain Persebaya dengan ofisial Madura United. Beruntung aparat keamanan dan pihak panpel langsung sigap meredam amarah suporter.

Pertandingan Persebaya vs Madura United pun diputuskan berakhir dengan skor 1-1. Leg kedua nanti Persebaya akan bertandang ke markas Madura United.