Liga Indonesia

CEO PSM Harap Tidak Ada Lagi Keributan di Mattoanging

Jumat, 16 Agustus 2019 17:52 WIB
Penulis: Adriyan Adirizky Rahmat | Editor: Arum Kusuma Dewi
© Adriyan Adirizky Rahmat/INDOSPORT
CEO PSM Makassar, Munafri Arifuddin saat memberi pernyataan terkait penundaan laga final leg kedua Piala Indonesia 2019. Copyright: © Adriyan Adirizky Rahmat/INDOSPORT
CEO PSM Makassar, Munafri Arifuddin saat memberi pernyataan terkait penundaan laga final leg kedua Piala Indonesia 2019.

INDOSPORT.COM - CEO PSM Makassar, Munafri Arifuddin, berharap keributan yang terjadi saat masa tambahan waktu laga PSM Makassar vs Barito Putera merupakan yang terakhir terjadi di Stadion Mattoanging.

Keributan yang melibatkan ofisial dan pemain kedua kesebelasan tersebut diawali insiden dijatuhkannya Abdul Rahman (bek PSM Makassar) oleh Rafael Silva (penyerang Barito Putera).

Atas insiden tersebut, laga sempat tertunda selama lima menit lebih yang diakhiri dengan diusirnya Rafael Silva dari lapangan akibat kartu merah.

"Sebenarnya saya tidak lihat karena lagi salat, saat saya kembali ke bench pemain kejadiannya sudah terjadi," ungkap Munafri, Rabu (14/08/19) malam.

Menurut pengusaha 43 tahun ini, seharusnya insiden tersebut dapat dicegah jika satu pihak bisa lebih dewasa dan menenangkan pihak lain yang sedang emosi.

"Inikan laga sepak bola, bukan tinju atau karate yang harus ada sentuhan fisik. Sehingga saya sangat berharap kejadian seperti itu jangan sampai terulang lagi karena akan merugikan semua pihak," tutur ia lagi.

Insiden keributan juga sebelumnya terjadi di stadion yang memiliki nama lain Andi Mattalatta tepatnya pada leg kedua final Kratingdaeng Piala Indonesia akhir bulan lalu.

Bedanya, insiden keributan terjadi di luar stadion di mana sejumlah oknum melempari bus Persija Jakarta saat hendak meninggalkan stadion setelah menggelar official training.

Alhasil laga yang digelar keesokan harinya harus ditunda akibat PSSI menilai panpel tidak mampu mencipta kondisi aman dan nyaman untuk Persija Jakarta.