In-depth

Kisah Pahit Djanur di Persebaya dan PSMS, Semoga Tak Terulang di Barito Putera

Kamis, 22 Agustus 2019 06:30 WIB
Editor: Matheus Elmerio Giovanni
© Fitra Herdian/INDOSPORT
Djadjang Nurdjaman memperhatikan kondisi pemainnya saat official training di Stadion Maguwoharjo pada Jumat (12/7/19). Copyright: © Fitra Herdian/INDOSPORT
Djadjang Nurdjaman memperhatikan kondisi pemainnya saat official training di Stadion Maguwoharjo pada Jumat (12/7/19).
Kisah Pahit Djanur Bersama Persebaya Surabaya

Kiprah Persebaya bersama Djanur di Liga 1 2019 memang kurang apik, tidak seperti paruh kedua musim 2018 lalu. Sejauh musim ini, Persebaya bertengger di urutan ke-6 klasemen sementara Liga 1 2019 setelah memainkan sebanyak 15 pertandingan.

15 pertandingan Liga 1 2019 tersebut, Persebaya mencatat lima kemenangan, enam hasil imbang dan sisanya empat kekalahan. Penampilan buruk Persebaya dilihat dari hanya satu kemenangan (vs Persipura Jayapura) dalam tujuh laga terakhir sebelum Djanur dipecat.

Namun jika kita lihat secara klasemen sementara, penampilan Persebaya tak membuat mereka terjun ke zona degradasi. Toh, mereka masih ada di peringkat ke-6 klasemen sementara Liga 1 2019 saat ini.

Flashback sedikit ke Liga 1 2018 musim lalu, di mana Djanur ditunjuk menjadi pelatih Persebaya pada paruh kedua. Saat Djanur masuk, posisi Bajul Ijo masih tertahan di urutan ke-13, hanya terpaut lima poin dari zona degradasi di kala itu.

Bahkan kondisi memburuk saat Djanur memainkan laga debutnya bersama Persebaya di pekan ke-21 Liga 1 2018. Mereka tersungkur dengan skor 2-0 menghadapi TIRA-Persikabo di kandang sendiri. Kekalahan ini sempat membuat para pecinta Persebaya Surabaya atau biasa kita sebut Bonek geram dengan permainan tim.

Djanur juga mengakui di laga debutnya itu, tempo permainan tim asuhannya masih belum sesuai dengan harapan. Laga selanjutnya, yaitu tandang ke markas Sriwijaya FC di pekan ke-22, poin pertama berhasil direngkuh Djanur bersama Persebaya Surabaya. Bajul Ijo berhasil menahan imbang Sriwijaya FC usai skor berakhir 3-3.

Persebaya Sempat Naik-Turun di Liga 1 2018 Bersama Djanur

Kemenangan pertama Djanur bersama Persebaya juga didapat pada pekan ke-23, saat mereka berhasil menunjukkan penampilan impresif di Gelora Bung Tomo. Mencukur Mitra Kukar dengan skor telak 4-1, membuat Djanur mulai mendapat tempat di hati para Bonek Mania.

Menariknya, setelah kemenangan pertamanya membesut Persebaya, Djanur harus melihat skuat asuhannya menelan kekalahan bahkan di dua laga beruntun setelah menghadapi Sriwijaya FC.

Tapi ogah larut dalam penampilan buruk, Djanur kembali berhasil mengembalikan Bajul Ijo ke jalur kemenangan. Skor kemenangan 4-1 atas Persib dan 4-0 atas Madura United, membuat Persebaya mulai menjauh dari zona degradasi.

Skor telak lainnya juga berhasil dicatat oleh Persebaya dan Djanur, saat mereka menang 3-0 di dua pertandingan, menghadapi Persija dan PSM Makassar di Stadion Gelora Bung Tomo pada pekan ke-29 dan ke-30 secara beruntun.

Alhasil, Persebaya yang di pertengahan musim terancam masuk zona degradasi, berhasil mengakhiri musim di posisi ke-5 klasemen akhir Liga 1 2018. Ini sebuah pencapaian yang fantastis.

Penampilan apik Persebaya juga menular ke Piala Presiden 2019, turnamen pra musim sebelum Liga 1 2019 dimulai. Mereka berhasil meraih gelar runner-up setelah menelan kekalahan dari Arema FC di final Piala Presiden 2019.

Djanur dan Persebaya di Liga 1 2019

Memasuki kompetisi Liga 1 2019 di mana laga perdana Persebaya Surabaya adalah bertamu ke markas Bali United, Djanur harus menerima tim asuhannya kalah. Mereka dipukul 2-1 oleh Bali United di laga perdana musim ini.

Dua pertandingan selanjutnya menghadapi PSIS Semarang dan Kalteng Putra, juga harus puas dengan hanya berakhir imbang. Mereka meraih kemenangan pertama musim ini saat mencuri tiga poin dari markas Borneo FC di pekan ke-4 Liga 1 2019.

Setelah tiga laga menang beruntun, Persebaya kembali memiliki tren negatif yang diawali dengan hasil imbang 2-2 kontra Barito Putera pada pekan ke-7 Liga 1 2019. Setelah hasil tersebut, dalam enam laga terakhir Djanur, Persebaya tak pernah meraih kemenangan.

Enam laga tersebut hanya mampu diakhiri dengan catatan sekali menang, tiga hasil imbang dan dua kali kalah. Tren negatif ini pun membuat manajemen memutuskan untuk memecat Djanur usai hasil imbang 2-2 menghadapi Madura United pada tanggal 10 Agustus 2019 lalu.

Setelah mampu mengangkat performa Persebaya yang di awal musim Liga 1 2018 terpuruk hingga mampu mengakhiri kompetisi di urutan kelima klasemen akhir, tentu pemecatan ini menjadi kisah pahit Djanur.

Kisah pahit serupa juga dialami oleh Djanur sebelum dia memutuskan gabung ke Persebaya di paruh kedua Liga 1 2018. Yaitu bersama PSMS Medan, tim yang dia antarkan promosi dari Liga 2 2017 ke Liga 1 2018.