INDOSPORT.COM – Penggawa klub Manchester United yang kini dipinjamkan ke AS Roma, Chris Smalling kian moncer dan diprediksi akan menjadi salah satu pilar andalan selama berkompetisi di Liga Italia.
Meski mengawali debutnya di AS Roma kurang baik, dan gagal menghindari kekalahan tim saat bersua Atalanta di Stadio Olimpido pekan lalu, namun Chris Smalling menjadi aktor penting kemenangan timnya atas tuan rumah Lecce, Minggu (29/09/19) dengan skor 1-0.
Bek 29 tahun itu memang sempat mengantongi kartu kuning di awal babak kedua, namun Smalling juga berkontribusi besar dalam membendung serangan dan membuat AS Roma unggul penguasaan bola hingga 60 persen atas Lecce.
Pemain kelahiran London itu memenangkan tujuh dari tujuh duel udara, serta memenangkan seratus persen tekel. Smalling juga memiliki penguasaan bola paling banyak dan jarak bebas serta intersep yang paling akurat.
Menyikapi pelonjakan performa Smalling, sejumlah fans Man United kemudian mengirimkan ‘surat cinta’ secara serentak melalui laman Twitter kepada pelatih Ole Gunnar Solskjaer, yang sebelumnya sempat mengurangi jam terbang bek jangkung itu di klub Setan Merah.
Best Manchester United Center-back by a mile and its not even close. Mike Smalling FC. #MUFC pic.twitter.com/NeyePGebEh
— David. (@DavidLuhg) September 29, 2019
Chris Smalling’s game by numbers vs. Lecce:
— Statman Dave (@StatmanDave) September 29, 2019
• 100% aerial duels won (7/7)
• 100% tackles won (2/2)
• most ball recoveries (10)
• joint most shots taken (4)
• most headed clearances (3)
• joint most interceptions (2)
• joint most blocks (2)
MOTM. 👏👏👏 pic.twitter.com/UR4IfPS50V
Chris Smalling 10/10 vs. Leece. So happy for the man!
— Supreeth (@supreethrk) September 29, 2019
Namun, Ole Gunnar Solskjaer sendiri memilih untuk enggan memanggil kembali Smalling ke klub, di mana ia menganggap performa bek tengah tersebut naik turun dan kerap kali blunder.
Salah satu blunder yang paling fatal adalah ketika Smalling melakukan gol bunuh diri saat Manchester United bersua Wolves dan mengakhiri laga dengan kekalahan 1-2. Hal itu menjadi biang keladi kegagalan MU melaju ke Liga Champions.