Liga Indonesia

Cerita Miris 3 Tim Promosi Liga 2 yang Kembali Harus Turun Kasta di Musim Pertama

Selasa, 22 Oktober 2019 05:51 WIB
Penulis: Tiyo Bayu Nugroho | Editor: Prio Hari Kristanto
© yodab.id
Logo Liga 2. Copyright: © yodab.id
Logo Liga 2.

INDOSPORT.COM - Kisah miris tiga tim promosi pada ajang Liga 2 yang harus kembali degradasi di musim pertama. Siapa saja mereka?

Liga 2 memiliki keunikan tersendiri untuk bisa dinikmati para penggemar sepak bola nasional. Sebabnya, banyak kejadian menarik di dalamnya.

Bagaimana tidak, musim 2019 ini saja dipastikan dua tim promosi dari kasta ketiga (Liga 3) mesti kembali turun level walau baru semusim main di Liga 2.

Bertarung di kompetisi Liga 2 ternyata tidaklah mudah. Sebagian tim yang telah promosi mesti kembali turun kasta untuk musim berikutnya.

Hal tersebut menjadi tamparan keras untuk manajemen. Persiapan yang hanya seadanya terkadang jadi penyebab utama. 

Berikut ini kami pilihkan cerita dari 3 tim promosi Liga 2 yang harus rela kembali turun kasta ke Liga 3 sejak kompetisi Liga 2 bergulir pada 2017 lalu, 

1. Persik Kendal

© INDOSPORT
Logo Persik Kendal. Copyright: INDOSPORTLogo Persik Kendal.

Cerita pertama datang dari wakil Jawa Tengah, Persik Kendal. Pasalnya tim yang berdiri sejak 1970 ini memulai kompetisi Liga 3 2017 dari begitu bawah.

Persik pun tampil di babak 32 besar alias putaran nasional dan masuk ke dalam Grup C bersama Maung Anom, Pespessel South Coast, dan Villa 2000 Jakarta.

Tim berjuluk Bahurekso Warrior ini pun lolos dengan status runner-up usai mengumpulkan enam poin dari tiga pertandingan (dua menang dan satu kalah).

Pada babak 16 besar, Persik sukses mengalahkan Deltras Sidoarjo (3-1), Persitangsel (2-0), Aceh United (2-1). Akan tetapi kalah di partai final dari Blitar United (1-2).

Pasca resmi promosi ke Liga 2 2018, Persik mesti kembali degradasi karena menduduki peringkat ke-12 wilayah barat dengan mengumpulkan 22 poin di daftar klasemen akhir.

Persik mengoleksi enam kemenangan, empat seri, dan 12 kekalahan, serta memasukan 18 gol, hingga kemasukan 24 gol pada musim tersebut.

2. Persatu Tuban

© Twitter/@PersatuFC
Logo Persatu Tuban. Copyright: Twitter/@PersatuFCLogo Persatu Tuban.

Cerita berikutnya datang dari kontestan Jawa Timur Persatu Tuban. Tim yang terbentuk pada 1975 silam ini sempat mengawali Liga 3 2018 dengan sangat meyakinkan.

Karena pada babak 32 besar atau putaran nasional, Persatu sempat lolos dari Grup E yang diisi oleh Persijap dan Persema 1953. Persatu hanya mengoleksi dua poin saja.

Lalu di babak 16 besar, Persatu mampu mempecundangi PSBK dengan skor 3-1. Tim berjuluk Laskar Ronggolawe pun masuk ke babak 8 besar.

Persatu tergabung di Grup Timur dengan Persik Kediri, Persewar Waropen, dan Celebest FC. Persatu lolos karena finis sebagai runner-up (empat poin).

Usai promosi ke Liga 2 2019, nasib Persatu malah berakhir tak baik. Mereka mesti degradasi lagi usai hanya mampu mengoleksi 20 angka dan finis di posisi terakhir Wilayah Timur.

Persatu menang enam kali, seri dua kali, dan 12 kali kalah, dengan catatan 17 gol serta 29 kali kebobolan. Persatu pun mesti turun kasta.

3. PSGC Ciamis

© psgc.co.id
Logo PSGC Ciamis. Copyright: psgc.co.idLogo PSGC Ciamis.

Terakhir ada cerita tragis yang dialami PSGC Ciamis. Tim yang lahir tahun 1990 ini sempat menjadi peserta paling menakutkan di Liga 3 2018.

PSGC melakukan perubahan total jelang Liga 3 musim lalu. Sejumlah nama potensial dan putra daerah direkrut untuk bisa mengembalikan kejayaan tim yang bermarkas di Stadion Galuh, Jawa Barat, ini.

PSGC tampil di babak pendahuluan 1 Grup 2, yang diisi oleh Lampung Sakti (1-1 dan 0-4), Persikabo Bogor (2-1 dan 3-1), dan Bogor FC (0-2 dan 0-2).

Finis di urutan ketiga, PSGC berhak tampil di babak play-off untuk tembus ke 32 besar dan berjumpa wakil Sumatera, Persih Masurai (6-0 dan 13-0).

Babak 32 besar membuat PSGC mendapat rezeki berlimpah, di mana mereka dipercaya menjadi tuan rumah dan tergabung di Grup A yang berisi AS Abadi, Persibas Banyumas, dan 757 Kepri Jaya.

PSGC lolos dengan menyandang predikat juara grup usai mengoleksi tujuh poin usai menang dua kali dan seri sekali. Total sembilan gol dan lima kebobolan dikoleksi PSGC.

Di babak 16 besar, PSGC sukses menaklukkan Solok FC dengan skor 2-0 sehingga mereka melaju ke babak 8 besar dan masuk di wilayah Barat.

PSGC pun promosi ke Liga 2 2019 usai finis sebagai runner-up dengan mengumpulkan enam angka dari dua kali menang dan sekali kandas (lima gol dan tiga kebobolan).

Meski begitu di Liga 2 2019, PSGC tampil tak berdaya, lantaran finis di urutan ke-11 Wilayah Barat dengan mengumpulkan 19 poin saja. Hal ini membuat PSGC degradasi.