Liga Indonesia

Kejanggalan-kejanggalan dalam Proses Pencarian Pelatih Timnas Indonesia

Sabtu, 30 November 2019 15:27 WIB
Editor: Juni Adi
© Nofik Lukman Hakim/INDOSPORT
Skuat Timnas Indonesia. Copyright: © Nofik Lukman Hakim/INDOSPORT
Skuat Timnas Indonesia.

INDOSPORT.COM - PSSI hingga saat ini masih terus berusaha mencari pelatih terbaik, untuk menangani Timnas Indonesia. Akan tetapi dalam prosesnya, terdapat beberapa kejanggalan.

Teka-teki pelatih baru Timnas Indonesia hingga saat ini masih belum juga terungkap, meski sudah ada dua nama yang saat ini tengah melakukan pendekatan Dua nama bersaing yakni Luis Milla (Spanyol) dan Shin Tae-yong (Korea Selatan).

Keduanya disebut-sebut sebagai kandidat kuat pengganti Simon McMenemy, yang dipecat setelah rentetan hasil buruk yang diterima Timnas Indonesia selama babak Kualifikasi Piala Dunia 2022 Grup G.

Dibawah komando juru taktik asal Skotlandia itu, Timnas Indonesia belum satupun merasakan kemenangan. Dari empat pertandingan yang dilalui, harus berakhir dengan kekalahan.

Alhasil, Skuat Garuda saat ini masih karam di dasar klasemen tanpa mendulang satu pun poin dari lima pertandingan (satu laga lain Timnas Indonesia dilatih oleh caretaker Yeyen Tumena).

Tak ingin melihat Timnas Indonesia semakin terpuruk, PSSI langsung bergerak cepat untuk melakukan pertemuan dengan dua nama yang sudah disebutkan di atas. 

Shin Tae-yong bertemu dan memaparkan visi-misinya di hadapan ketua umum PSSI, Mochamad Iriawan alias Iwan Bule di Malaysia, pada 20 November 2019 lalu.

Selang beberapa minggu kemudian, giliran Luis Milla yang memenuhi panggilan PSSI untuk memaparkan visi-misinya andai jadi pelatih Timnas Indonesia.

Pertemuan dengan Milla dilakukan di Manila, Filipina, pada Jumat (29/11/19) kemarin. Presentasi itu turut pula dihadiri Ketua Umum Iwan Bule, Wakil Ketua Umum Iwan Budianto dan Cucu Soemantri serta Sekjen PSSI Ratu Tisha.

Akan seiring berjalannya waktu, sejumlah kejanggalan menghampiri proses pencarian pelatih Timnas Indonesia saat ini. Apa saja itu? berikut ulasannya:

1. Shin Tae-yong Tiba-tiba Menolak 

Masih dalam proses seleksi oleh PSSI, keputusan mengejutkan justru dibuat oleh Shin Tae-yong baru-baru ini. Mantan pelatih timnas Korea Selatan di Piala Dunia 2018 lalu itu secara tiba-tiba menolak tawaran melatih Timnas Indonesia.

Kabar tersebut disampaikan oleh salah satu media China, Axtoutiao yang menyebut bahwa Shin Tae-yong lebih tertarik melatih salah satu klub di Liga Super China.

“Shin Tae-yong secara resmi telah menolak menjadi pelatih Timnas Indonesia. Berdasarkan seorang sumber, coach Shin Tae-yong akan melakukan pembicaraan dengan klub China dalam waktu dekat,” tulis Axtoutiao.

Jika benar, keputusan itu berbanding terbalik dengan gairah Shin Tae-yong yang sebelumnya tertarik melatih Timnas Indonesia.

"Bagi saya ini adalah sebuah tantangan. Saya tahu atmosfer sepak bola Indonesia sangat luar biasa dengan suporter yang fanatik," ujar Shin beberapa waktu lalu usai bertemu PSSI.

"Saya juga melihat, pengurus federasi memiliki semangat yang kuat untuk membangun sepak bola Indonesia ke level yang tinggi," tambahnya.

Namun hingga berita ini dibuat, Shin Tae-yong sendiri belum memberikan tanggapannya terkait kebenaran kabar tersebut, untuk menjelaskan alasannya menolak latih Timnas Indonesia.

2. Beban Target yang Terlalu Tinggi

Kejanggalan lainnya adalah, memberikan beban target cukup tinggi kepada para calon pelatih yang ingin menangani Timnas Indonesia oleh PSSI.

Hal itu dinilai terlalu muluk, lantaran untuk melahirkan sebuah prestasi tim nasional perlu adanya proses. Salah satu yang kandidat yang dibebankan adalah Luis Milla.

Mantan juru taktik timnas Spanyol U-21 itu diminta garansi juara untuk ajang Piala AFF 2020 nanti. Faktor sudah pernah melatih Timnas Indonesia jadi alasan utama federasi.

Dia sudah melatih cukup lama, jadi harusnya bukan cuma proses lagi, tetapi hasil yakni gelar juara seperti yang didambakan masyarakat Indonesia," jelas Wakil Ketua Umum PSSI, Cucu Sumantri.

Akan tetapi target tersebut langsung direspons oleh Milla. "Kalau ada seorang pelatih datang terus dia bilang 100 persen siap mendapatkan juara, itu berarti dia sedang berbohong. Karena tidak ada orang yang bisa memberi garansi," ucapnya.

Lebih lanjut, Milla mencontohkan di dunia ini para pelatih yang menangani klub-klub besar seperti Barcelona, PSG, dan Manchester United bahkan tak bisa memberikan garansi untuk mendapatkan juara.

"Yang bisa saya garansi untuk sepak bola Indonesia adalah keberlanjutan yang sudah dilakukan dari sikap dan profesionalisme," tambahnya.

Hingga saat ini, PSSI masih belum mengumumkan siapa yang dipilih, dan masih terus berkoordinasi dengan para anggota Exco untuk menentukan juru taktik Timnas Indonesia yang baru.