Bola Internasional

Bienvenido Maranon, Calon Senjata Baru Filipina yang Lebih Murah dari Mesin Gol Timnas Indonesia

Jumat, 20 Maret 2020 14:49 WIB
Penulis: Subhan Wirawan | Editor: Lanjar Wiratri
© Ofisial Ceres-Negros.
Maranon kini digarang-gadang bakal menjadi salah satu naturalisasi milik Timnas Filipina, namun untuk urusan harga ia jauh lebih murah dari mesin gol Indonesia. Copyright: © Ofisial Ceres-Negros.
Maranon kini digarang-gadang bakal menjadi salah satu naturalisasi milik Timnas Filipina, namun untuk urusan harga ia jauh lebih murah dari mesin gol Indonesia.

INDOSPORT.COM - Bienvenido Maranon merupakan penyerang yang terbuang di tanah kelahirannya Spanyol dan bersinar. Nama Maranon kini digarang-gadang bakal menjadi salah satu naturalisasi milik Timnas Filipina, namun untuk urusan harga ia jauh lebih murah dari striker naturalisasi Indonesia, Stefano Lilipaly.

Nama Bienvenido Maranon sendiri belakangan ramai diperbincangkan pencinta sepak bola Tanah Air, sebab penyerang 33 tahun tersebut dikabarkan bakal segera mendapatkan warga negara baru yakni Filipina.

Dilansir dari laman Manila Bulletin, diketahui bahwa Filipina selangkah lagi bakal menyelesaikan proses naturalisasi striker dari klub Ceres-Negros itu.

Selain Bienvenido Maranon, ada satu lagi pemain Ceres-Negros yang bakal dinaturalisasi yakni Robert Lopez Mendy yang berasal dari Senegal.

"Maranon, yang berasal dari Spanyol, telah berada di negara itu sejak 2015 ketika ia ditandatangani oleh Ceres. Dia telah memimpin Busman ke empat gelar liga domestik, termasuk tiga trofi Liga Sepak Bola Filipina terakhir dan beberapa penampilan Piala AFC,"

"Naturalisasi diajukan 3 Maret lalu agar kedua striker mendapatkan kesempatan untuk mewakili Azkals Filipina di kompetisi internasional masa depan," tulis Manila Bulletin.

Jauh sebelum isu naturalisasi, karier Bienvenido Maranon terbilang biasa-biasa saja bahkan tidak terlalu cemerlang. Ketika tampil di Spanyol yang notabene kampung halamannya, sang pemain cuma bisa mentas di kasta kedua.

Dilansir dari laman Transfermarkt, disebutkan jika Bienvenido Maranon hanya dua kali bermain di kasta kedua Liga Spanyol bersama Cadiz CF dan kemudian hengkang ke UD Socuéllamos yang bermain di kasta ketiga.

Jumlah golnya saat memperkuat dua tim tersebut pun tidak cukup membanggakan, dari 32 laga ia cuma bisa mencetak 6 gol di semua kompetisi bersama Cadiz CF dan UD Socuéllamos.

Namun keberuntungan Bienvenido Maranon tampaknya berada di tanah Filipina, di mana ia mampu mencetak 55 gol dan 20 assists dari 69 laga bersama Ceres-Negros sejauh ini.

Dirinya juga berhasil meraih dua kali gelar top skor Liga Filipina dan sekali top skor Piala AFC, bahkan Bienvenido Maranon menjadi top skor sepanjang masa Piala AFC dengan total mengemas 35 gol sejak 2016 hingga 2020.

Berbekal catatan tersebut, andai Bienvenido Maranon resmi menjadi WNF (Warga Negara Filipina) dan memperkuat Timnas, maka peluang The Azkals untuk meraih gelar juara Piala AFF 2020 nanti akan sangat terbuka lebar.

Alasannya, dengan ketambahan Bienvenido Maranon sebagai penyerang Timnas Filipina maka lini depan mereka akan sangat menakutkan terlebih jika diduetkan dengan para striker muda dan berpengalaman Filipina lainya. 

Namun untuk ukuran striker yang digadang-gadang bakal menjadi ancaman serius bagi Timnas Indonesia, setidaknya di level Asia Tenggara, Maranon punya di bawah strker andalan skuat Garuda Stefano Lilipaly. Lilipaly yang notabene merupakan mesin gol naturalisasi Indonesia memiliki harga sekitar 425 ribu euro (sumber: transfermarkt) atau setara Rp7,3 miliar.

Sedangkn Bienvenido menurut Transfrmakrt ada di kisaran harga pasar tertinggi mencapai 300 ribu eruro atau sekira Rp4 miliar lebih. Gap harga yang lumayan besar untuk kedua striker tersebut.

Apalagi ketajaman Bienvenido Maranon telah terbukti di ajang Piala AFC, kiprahnya pun melebihi para penyerang asal ASEAN lain yang sejak 2005 silam belum mampu menyabet gelar top skor.

Satu-satunya penyerang ASEAN yang menjadi top skor Piala AFC adalah Indra Sahdan Daud asal Singapura di tahun 2004. Menariknya ia juga mengantarkan The Lions menjuarai ajang Piala AFF 2004 dengan mengalahkan Indonesia di partai final. 

Berbekal catatan sejarah tersebut, tampaknya top skor Piala AFC bisa memberikan keuntungan dan jimat bagi timnas di ajang Piala AFF, dan mungkin saja Filipina akan merasakannya jika mereka sukses menaturalisasi Bienvenido Maranon.