Liga Indonesia

24 Maret 1946, Bandung Lautan Api dan Sejarah di Stadion Siliwangi

Selasa, 24 Maret 2020 21:05 WIB
Penulis: Arief Tirtana | Editor: Indra Citra Sena
© Yukepo
Stadion Siliwangi Bandung Copyright: © Yukepo
Stadion Siliwangi Bandung

INDOSPORT.COM - Bandung lautan api adalah momen sejarah penting buat rakyat Bandung dan Indonesia, serta erat kaitannya dengan eks kandang Persib, Stadion Siliwangi.

24 Maret 1946. sebuah momen bersejarah tercipta di Bandung, Jawa Barat, saat masyarakat kota berjuluk Paris van Java itu Bersama Tentara Republik Indonesia (TRI) dengan beraninya membakar seluruh tempat tinggal mereka.

Tujuannya hanya satu, yakni mengusir tantara Sekutu dan NICA yang hendak menjadikan kota mereka sebagai markas strategi militer dalam perang pasca-kemerdekaan.

Strategi membumi hanguskan kota Bandung itu pada akhirnya memang berhasil mengagalkan rencana Sekutu dan NICA untuk menggunakan kota Bandung.

Sementara istilah Bandung Lautan Api Sendiri mulai mencuat ketika salah satu hrian surat kabar menggunakan judul tersebut sebagai tajuk dalam pelaporan peristiwa penting bagi bangsa Indonesia itu, dua hari setelah kejadian.

Menjadi sebuah momen yang sangat penting buat kota Bandung dan juga bangsa Indonesia. Tak mengherankan jika di kemudian hari peristiwa Bandung Lautan Api selalu dikenang dengan berbagai cara.

Salah satunya dengan memberikan penghormatan, melalui pembangunan Stadion yang kelak menjadi kandang klub kebanggaan masyarakat Jawa Barat, Persib Bandung, yang diberi nama Stadion Siliwangi.

Berdiri di lokasi yang dulunya sering disebut Lapangan Sparta pada era Kolonial, pembangunan Stadion Siliwangi yang diprakarsai Panglima Tentara dan Teritorium III, Kolonel Inf A.E. Kawilarang, memang ditujukan untuk memperingati persitiwa Bandung Lautan Api.

Lebih khusus untuk memberikan penghormatan kepada sekitar 200.000 warga Bandung yang rela membakar rumahnya kala itu demi mengusir penjajah.

Hal tersebut ditandai dengan diresmikannya Stadion milik Kodam II Siliwangi itu dengan persemian yang tepat dengan peringatan 10 tahun peristiwa Badung Lautan Api, pada 24 Maret 1956.

Dalam rangkaian persemian Stadion Siliwangi itu, juga dihelat pertandingan segitiga antara Persib, Persija Jakarta, dan PSIM Yogyakarta.

Selain itu, penghormatan terhadap peristiwa Bandung Lautan Api juga tercermin dalam ornamen mengenai perjuangan rakyat Bandung yang terlukiskan di bagian atas pintu masuk Stadion berkapasitas 40.000 penonton tersebut.

Erat dengan nilai sejarah perjuangan, Stadion Siliwangi kemudian menciptakan sejarah baru sebagai tempat perjuangan klub kebangaan Kota Kembang, Persib Bandung, dalam meraih prestasi.

Pesib Bandung yang sejatinya telah menggunakan Lapangan Sparta, sebelum adanya Stadion Siliwangi di masa kolonial itu, mencatatkan pahit manis perjuangan di era Perserikatan hingga memasuki era Liga Indonesia.

Stadion Siliwangi jugalah yang menjadi saksi bisu perjuangan anak-anak Maung Bandung hingga akhirnya meraih gelar juara Liga Indonesia untuk pertama kalinya di musim 1994/95.

Namun sayangnya, seiring berjalannya waktu, disaat Stadion Siliwangi dianggap sudah tak layak lagi untuk menggelar kompetisi sepak bola Indonesia.

Ditambah munculnya Stadion Si Jalak Harupat di Soreang Kabupaten Bandung, Stadion Siliwangi mulai ditinggalkan dan tak pernah lagi menjadi panggung para pemain Persib unjuk kemampuan di Liga Indonesia hingga kini.