Liga Italia

Inter Sama Saja Bunuh Diri Jika Nekat Mainkan Eriksen, Ini Alasannya

Rabu, 1 Juli 2020 14:44 WIB
Penulis: Edo Bramantio | Editor: Ivan Reinhard Manurung
© Claudio Villa - Inter/Inter via Getty Images
Raksasa Serie A Liga Italia, Inter Milan, mendapat saran untuk tidak memainkan Christian Eriksen karena sangat membahayakan tim mereka sendiri. Copyright: © Claudio Villa - Inter/Inter via Getty Images
Raksasa Serie A Liga Italia, Inter Milan, mendapat saran untuk tidak memainkan Christian Eriksen karena sangat membahayakan tim mereka sendiri.

INDOSPORT.COM - Raksasa sepak bola Serie A Liga Italia, Inter Milan, mendapat saran untuk tidak memainkan Christian Eriksen dalam laga-laga berikutnya karena sangat membahayakan mereka sendiri.

Selama ini, Inter Milan memang menghadapi kendala terkait Christian Eriksen yang telah mereka beli dari Tottenham Hotspur. Eriksen tidak cocok dimainkan dalam formasi 3-5-2 karena dirinya memiliki posisi sebagai playmaker.

Oleh karena itu, pelatih Inter yang bernama Antonio Conte mencoba menggunakan skema 3-4-1-2. Dengan formasi tersebut, Eriksen bisa dimainkan lantaran ia kembali ke posisi naturalnya. Masalah inipun sudah terselesaikan. Meski demikian, ternyata muncul problem lain.

Melansir dari laman portal berita olahraga Sempre Inter, seorang broadcaster asal Italia yang bernama Fabio Ravezzani menganggap bahwa permasalahannya bukan di formasi, tapi dari Christian Eriksen itu sendiri. Karena, sang gelandang tidak bisa bermain bertahan.

"Mungkin pendapat saya salah, tapi masalah taktis yang paling kentara adalah bahwa Eriksen tidak bisa bermain bertahan. Memainkan dia bersama dengan dua striker sangat membahayakan tim itu sendiri. Tidak heran Inter kebobolan banyak gol akhir-akhir ini," ujarnya.

Eriksen memang tajam, tapi Ravezzani mengganggap bahwa Antonio Conte melupakan kemampuan bertahan mereka yang masih lemah. Dengan hanya mengandalkan tiga bek, Inter Milan tentu membutuhkan dukungan untuk membantu pertahanan.

Hal ini terlihat jelas sejak Serie A Liga Italia 2019/20 kembali dilanjutkan usai penundaan panjang akibat virus corona. Inter Milan menang 2-1 lawan Sampdoria, imbang 3-3 lawan Sassuolo, dan menang 2-1 atas Parma. Bisa dilihat dari tiga laga tersebut, mereka selalu kebobolan.

Apalagi ketika lawan klub sepak bola Parma, Conte menggunakan skema 3-4-3, dimana ia menempatkan Eriksen sebagai striker bersaama Romelu Lukaku dan Lautaro Martinez. Menurut Ravezzani, ini bukan keputusan yang bijaksana, karena sama saja bunuh diri dan membuat mereka gampang kebobolan.