In-depth

Penuh Lika-liku, Diari Andrea Pirlo Bersama Dua Raksasa Milan

Selasa, 4 Agustus 2020 17:45 WIB
Editor: Nugrahenny Putri Untari
© PACO SERINELLI/Stringer
Perjalanan Andrea Pirlo bersama dua raksasa Liga Italia, Inter dan AC Milan. Copyright: © PACO SERINELLI/Stringer
Perjalanan Andrea Pirlo bersama dua raksasa Liga Italia, Inter dan AC Milan.

INDOSPORT.COM - Andrea Pirlo, tokoh sepak bola ternama Italia yang kini melatih Juventus U-23, pernah menjadi bagian dua raksasa Serie A, Inter Milan dan AC Milan.

Memang Pirlo bukan satu-satunya pemain yang sempat berseragam dua klub berstatus rival abadi tersebut. Selain dirinya, tercatat pula nama-nama seperti Roberto Baggio, Hernan Crespo, Ronaldo Nazario, Leonardo Bonucci, dan Zlatan Ibrahimovic.

Akan tetapi, kehadiran Pirlo di AC Milan menjadi catatan tersendiri lantaran di sanalah ia diberi panggung untuk naik daun, setelah kariernya di Inter ternyata kurang berkembang.

Perjalanan Menuju Posisi Ideal

Andrea Pirlo mengawali perjalanannya sebagai pesepak bola profesional bersama Brescia pada tahun 1995 silam. Di klub kampung halamannya itu, ia lebih banyak bermain sebagai striker kedua atau gelandang serang, setidaknya sampai Nerazzurri datang dan merekrutnya.

Namun sayang kesempatan tersebut tidak dapat dimanfaatkan Pirlo dengan maksimal. Alhasil, ia pun dipinjamkan ke Reggina dan Brescia setelah Inter finis cukup buruk di klasemen Liga Italia musim 1998-1999, yakni posisi delapan.

Seperti para pesepak bola pada umumnya, Andrea Pirlo juga melalui fase-fase belajar dan berkembang hingga menjadi seorang ikon yang kita kenal sekarang ini. Ia bahkan tak keberatan mengubah gaya bermainnya demi memenuhi tuntutan pelatih.

Meski gagal menembus skuat utama, perjalanan Pirlo di Inter tidak bisa dibilang sia-sia juga. Pasalnya, saat itu ia yang tengah menjalani masa peminjaman di mantan klub, Brescia, mulai menemukan setitik cahaya yang akan menyelamatkan kariernya.

Adapun saat itu ia bermain bersama salah satu idolanya, Roberto Baggio. Ia lalu diberi mandat oleh pelatih Brescia, Carlo Mazzone, untuk menjadi deep-lying playmaker yang mengandalkan kreativitas dalam memberi umpan-umpan jauh nan ciamik saat menyerang.

Dalam sebuah wawancara, Pirlo bahkan pernah mengakui secara terang-terang bahwa Carlo Mazzone adalah salah satu pelatih sepak bola yang berperan besar dalam perkembangan kariernya.

Juru taktik kelahiran 19 Maret 1937 tersebut merupakan orang pertama yang menjadikan Pirlo seorang deep-lying playmaker, spesialisasi yang membuat namanya melejit bahkan hingga melegenda seperti sekarang.

“Dia adalah pemain hebat dan dia menderita ketika ditempatkan sebagai gelandang serang di belakang para striker. Jadi saya mengubah perannya dan meletakkannya di depan pertahanan sebagai playmaker,” ucap Mazzone, seperti yang pernah diberitakan Football Italia.

Carlo Mazzone pun turut senang berkat keputusannya tersebut kini Pirlo bisa menjadi dirinya yang sekarang dan memenangkan banyak hal sebagai seorang pesepak bola profesional.

Usai pengalaman yang begitu berharga di Brescia, ternyata garis jodoh Andrea Pirlo bersama Inter pun harus berakhir. Ia kemudian dilepas ke AC Milan pada tahun 2001.