INDOSPORT.COM - Pelatih Persipura Jayapura, Jacksen F. Tiago tak merasa kecewa setelah timnya dipastikan gagal bermarkas di Malang. Juru taktik berkebangsaan Brasil ini bahkan menyikapi hal tersebut dengan santai.
Jacksen juga merasa senang dengan kabar tersebut. Karena menurutnya, ada sisi positif yang didapat dari berpindah-pindah home base. Walaupun kini Persipura masih harus berlaga di kompetisi sebagai tim musafir.
"Saya rasa itu juga bagus buat kita. Sekalian bisa tur keliling Indonesia, biar kita bisa lebih mengenal dan tahu seluruh tempat di nusantara ini," ujar Jacksen, Kamis (01/10/20).
Eks pelatih Barito Putera ini juga menyebut, skuat Mutiara Hitam sudah terbiasa menjadi tim musafir, dan ia merasa faktor tersebut akan menjadi keuntungan bagi timnya. Jacksen sama sekali tak mempersoalkan hal itu.
"Bermarkas di luar Malang, kalau menurut saya soal itu paling gampang dan kita sudah terbiasa jadi tim musafir. Sekarang Tuhan yang tahu kita akan bermarkas di mana," ungkapnya.
Jacksen tetap percaya dengan skuat yang ia punya saat ini. Terlebih, Boaz Solossa dan kolega sudah sebulan lebih memantapkan persiapan dengan menjalani pemusatan latihan di Kota Batu, Malang.
"Saya rasa itu tidak menjadi masalah, karena pemain sudah menyiapkan persiapan dengan baik," pungkasnya.
Persipura gagal bermarkas di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang karena menyangkut keamanan, mengingat Malang akan menggelar pemilihan kepala daerah (Pilkada). Selain itu, pandemi Covid-19 juga menjadi salah satu alasan.
Usai dipastikan gagal bermarkas di Kanjuruhan, manajemen Persipura kini tengah mencari stadion alternatif untuk dijadikan home base. Namun, mereka masih ingin tetap bermarkas di Jawa Timur. Kabar yang beredar, manajemen Persipura juga membidik Stadion Surajaya di Lamongan.
"Di Kanjuruhan kita juga sudah diberitahu bahwa kondisi pandemic ini pasti akan sulit dan kota Malang akan menjalani Pilkada. Kita memahami itu, jangan sampai dengan kehadiran kita pekerjaan mereka akan menjadi bertambah dan merubah format kesiapan mereka juga. Dari kepolisian setempat dan pemerintah juga sudah menjelaskan demikian, kami memaklumi hal itu," ujar Bento.
"Untuk langkah selanjutnya mungkin kita akan cari tempat yang lain, Kalau di Jogja otomatis tidak bisa karena sudah banyak klub. Mudah-mudahan yang dekat-dekat sinilah," pungkas Bento.