In-depth

Mengenal Cedera ACL yang Menimpa Van Dijk, dari Dampak Trauma Sampai Pensiun Dini

Minggu, 25 Oktober 2020 15:00 WIB
Editor: Prio Hari Kristanto
© John Powell/Liverpool FC via Getty Images
Mengenal cedera ACL yang menimpa bintang Liverpool, Virgil dan Dijk, mengapa cedera ini begitu ditakuti para pemain sepak bola? Copyright: © John Powell/Liverpool FC via Getty Images
Mengenal cedera ACL yang menimpa bintang Liverpool, Virgil dan Dijk, mengapa cedera ini begitu ditakuti para pemain sepak bola?

INDOSPORT.COM - Mengenal cedera ACL yang menimpa bintang Liverpool, Virgil van Dijk. Mengapa cedera ini begitu ditakuti para pemain sepak bola?

Hasil imbang yang diraih Liverpool atas Everton dalam laga Derby Merseyside di Goddison Park pada sabtu (17/10/20) lalu harus dibayar mahal oleh The Reds. Bagaimana tidak, bek andalan mereka, Virgil van Dijk harus terkapar karena cedera. 

Van Dijk ditekel keras oleh kiper Everton, Jordan Pickford, pada laga pekan kelima Liga Inggris tersebut. Ternyata, cedera yang menimpa Van Dijk bukanlah cedera biasa. 

Virgil van Dijk divonis mendapat cedera  Anterior Cruciate Ligament (ACL). Akibatnya, Van Dijk pun diprediksi harus absen dalam waktu cukup lama. 

Diperkirakan, sang pemain bakal beristirahat selama 7-8 bulan. Namun, baru-baru ini, jurnalis The Athletic, David Ornsteni, memberikan kabar eksklusif dari sumber informasi dokter klub bahwa sang pemain bisa menepi lebih lama. 

Hal ini jelas menjadi kerugian besar bagi Liverpool yang ingin mempertahankan gelar Liga Inggris musim ini. Tak cuma musim ini, bahkan Liverpool bisa dirugikan hingga musim-musim berikutnya. 

Sebab, cedera ACL bukanlah cedera biasa. Jenis cedera satu ini adalah momok terbesar bagi pemain sepak bola profesional di dunia. Mengapa cedera ACL begitu ditakuti para pemain?

Mimpi Buruk para Pesepak Bola

Cedera ligamen lutut atau dalam bahasa kedokteran, Anterior Cruciate Ligament (ACL), merupakan mimpi buruk bagi para atlet, khususnya pesepak bola. 

Cedera ACL terjadi ketika salah satu ligamen lutut yang berfungsi untuk menghubungkan tulang tungkai atas dan bawah robek, atau bahkan putus. Padahal, ligamen merupakan bagian yang mengatur kestabilan gerak lutut. 

Level ACL sendiri terbagi tiga. Mulai dari level pertama (cedera ringan pada ligamen), level kedua (trauma cukup berat pada ligamen), sampai ketiga yakni putusnya ligamen. Dan yang terakhir inilah yang terjadi pada Van Dijk. 

Cedera ini sendiri umumnya bisa terjadi saat lutut dalam mobilitas tinggi, bisa saat berlari, berhenti mendadak, berputar arah tiba-tiba, mendarat dari lompatan dengan tidak sempurna, sampai terbentur hingga merusak ligamen di dalam. 

Sebetulnya, cedera ACL bukan tidak bisa disembuhkan. Cedera satu ini bisa sembuh, bahkan ada yang bisa sampai 100 persen. 

Salah satu dokter ternama yakni dr. Rajpal Brar sempat buka suara soal cedera ACL yang menimpa Van Dijk ini. Ia menyebut operasi yang harus dijalani sang pemain fokus pada rekonstruksi ligamen ACL yang pecah.

Biasanya, hal tersebut dilakukan dengan cara pencangkokan hamstring atau tendon patela sang pasien. 

Hanya saja, untuk bisa kembali ke kondisi 100 persen, dibutuhkan waktu yang sangat lama. Bukan cuma 1 tahun, bahkan bisa 2-3 tahun atau lebih. 

Itu sebabnya, seandainya Van Dijk bisa merumput awal musim depan, ia tak belum akan bisa bermain sebagaimana dirinya dahulu. Bukan cuma itu ada bahaya lain yang mengintai dari cedera ACL satu ini.