In-depth

Inter Milan Krisis, Ayo Main Lebih Agresif Antonio Conte!

Selasa, 10 November 2020 15:57 WIB
Editor: Prio Hari Kristanto
 Copyright:

INDOSPORT.COM - Pelatih Inter Milan, Antonio Conte, dituntut untuk membawa timnya tampil lebih agresif setelah rentetan hasil minor di Serie A Italia dan Liga Europa. 

Klub raksasa Serie A Italia, Inter Milan, tengah limbung. Nerazzurri cuma mampu memetik satu kemenangan dari delapan laga terakhirnya di semua kompetisi. 

Skuad asuhan Antonio Conte tampil kurang impresif sebulan terakhir. Teranyar, klub berjuluk La Beneamata ini hanya bisa bermain imbang saat bertandang ke markas Atalanta pada laga lanjutan pekan ketujuh Liga Italia 2020/21.

Mereka hanya meraih kemenangan atas Genoa (2-0) dalam delapan laga terakhir. Dari delapan laga itu, dua di antaranya mereka kalah dari AC Milan (1-2) dan Real Madrid (3-2). 

Posisi Inter di klasemen Serie A pun kini stagnan di posisi ketujuh. Mereka tertinggal lima angka dari AC Milan yang ada di puncak dengan 17 poin. 

Pelatih Antonio Conte pun dalam sorotan tajam. Banyak yang menilai, hasil jeblok yang diraih Inter Milan disebabkan tak maksimalnya taktik eks pelatih Juventus tersebut. 

Berkutat di Tengah

Menilik dari gaya bermain Inter Milan sejauh ini, terlihat bahwa anak asuh Antonio Conte tersebut hanya bisa memainkan bola pada lini tengah. Lebih parahnya lagi, Inter malah kesulitan menembus pertahanan lawan dan sering melakukan backpass ke daerah sendiri.

Akibatnya, bola kerap kali terlepas dan mampu diambil pemain lawan yang berujung pada gol ke gawang sendiri. Permainan monoton seperti inilah yang jadi masalah Inter sejak awal musim ini.

Sadar akan gaya bermain anak asuhnya yang kurang berkembang, Antonio Conte yang biasanya keras kepala mempertahankan taktiknya, diharapkan berbesar hati untuk mengubah formasi baku 3-5-2 andalannya.

Melansir dari laman Football Italia, Antonio Conte mengaku jika pergerakan para pemainnya mulai terbatas seiring taktik tim lawan yang sudah mulai memahami gaya main Inter Milan.

"Ada situasi-situasi yang berkembang di lapangan. Pergerakan pelatih terbatas, pemainlah yang ada di lapangan dan mereka harus tahu bagaimana cara menyesuaikan diri pada situasi-situasi berbeda," ucap Conte.

“Kami gagal menyadari bahwa terkadang taktik harus diubah dan kami harus melakukannya daripada melakukan hal yang sama terus-menerus," tambah mantan pelatih Juventus tersebut.

Inter jelas harus segera berbenah karena masalah inkonsistensi seperti ini membuat mereka gagal meraih gelar Serie A Italia musim lalu. 

Lebih Agresif

Inter Milan mesti mencoba untuk mengubah taktik yang lebih agresif. Sebab, lini mereka memiliki lini depan yang mumpuni. 

Ini bukan soal jumlah gol yang dicetak, tetapi permainan yang lebih menekan/agresif dan bukan adem ayem. Melansir dari laman Whoscored, pada musim ini, Inter menghabiskan 43 persen permainan di sepertiga tengah lapangan. 

Sementara 21 persen di sepertiga zona permainan sendiri, dan sisahnya, 36 persen di sepertiga zona milik lawan. Inter hampir merata dalam menyusun serangan dengan 33 persen datang dari kiri, 31 persen dari tengah, dan 36 persen dari kanan. 

Inter Milan terlalu sering menyia-nyiakan peluang. Rentetan hasil imbang dan kekalahan yang dialami musim ini kebanyakan karena mereka yang tak mampu memaksimalkan peluang. 

Untuk itu, pelatih Antonio Conte mulai harus memilikirkan cara bagaimana agar timnya bisa tampil lebih agresif. Salah satunya bisa dengan mengubah formasi ke 4-4-2 atau pun 4-3-3 yang lebih modern ketimbang 3-5-2. 

Formasi ini bakal lebih memberikan teror ke pertahanan lawan lewat serangan sisi sayap dan memaksa lawan untuk bertahan. Bola pun tak akan lagi berkutat di lini tengah. 

Inter dituntut untuk bisa lebih menekan dan mau mengambil risiko lebih demi mencetak gol dan 'membunuh' pertandingan sebelum lawan bangkit.