INDOSPORT.COM - Kepergian Daryono meninggalkan kesedihan yang mendalam bagi sejumlah pihak, tidak terkecuali kiper Persija Jakarta, Adixi Lenzivio. Keduanya adalah sahabat karib karena sama-sama mengawali karier dari tim Persija U-21 pada 2012 lalu.
Adixi dan Daryono sama-sama berjuang untuk menembus tim inti Persija, meski sempat berpisah setelah Adixi berkarier di dunia futsal. Pada 2013 lalu, keduanya sempat dipromosikan menjadi kiper utama Persija, sebelum Andritany Ardhiyasa dan Galih Sudaryono kembali bergabung.
"Saat 2013 lalu saya dan Daryono bersaing memperebutkan posisi utama. Momen paling diingat saat pemusatan latihan di Bali. Kala itu banyak yang mengira Daryono aparat karena badannya yang tegap, padahal saat itu dia belum menjadi Tentara Nasional indonesia. Akhirnya cita-cita dia menjadi TNI tercapai," kenang Adixi dalam rilis Persija.
Meski memiliki postur tubuh kekar, Daryono adalah orang yang sangat ramah. Menurut Adixi, almarhum juga punya selera humor yang tinggi dan itu berbanding terbalik dengan perawakannya yang sangar.
"Sosok Daryono di mata saya adalah orang yang ramah, sopan, lucu dan baik sama seluruh orang. Berbanding terbalik dengan badannya yang tegap," pungkas Adixi mengenang sahabatnya.
Daryono menghembuskan napas terakhir pada tiga hari lalu, setelah mengalami sakit dua bulan terakhir. Kiper 26 tahun itu pergi meninggalkan istri dan seorang anak yang baru lahir belum lama ini.
Daryono terbilang salah satu pemain yang loyal bagi Persija sebelum pindah ke Badak Lampung musim lalu. Dia sudah merasakan beberapa periode kelam, dimana sempat mengalami keterlambatan gaji dalam waktu yang cukup lama.