In-depth

Sejarah 'Kaisar' Adriano Memutus Dahaga Kemenangan Inter Milan Atas AC Milan

Jumat, 11 Desember 2020 08:05 WIB
Editor: Indra Citra Sena
© ESPN Brasil
Selebrasi Adriano Leite usai membukukan gol kemenangan Inter Milan atas AC Milan di pengujung pertandingan Serie A Italia, 11 Desember 2005. Copyright: © ESPN Brasil
Selebrasi Adriano Leite usai membukukan gol kemenangan Inter Milan atas AC Milan di pengujung pertandingan Serie A Italia, 11 Desember 2005.

INDOSPORT.COM - Drama dan kontroversi seolah begitu melekat dalam setiap duel rival sekota alias derbi, tidak terkecuali pertarungan dua tim penghuni Kota Milano yang dikenal luas dengan sebutan Derby della Madonnina antara Inter Milan versus AC Milan. 

Salah satu pertandingan yang paling menegangkan bagi suporter kedua kubu terjadi pada derbi edisi ke-263, saat Inter mengungguli Milan dengan skor ketat 3-2 berkat gol penentu kemenangan yang disarangkan oleh Adriano di detik-detik terakhir laga, 11 Desember 2005.

Inter Milan membuka skor terlebih dulu saat pertandingan memasuki menit ke-23 lewat eksekusi penalti menyusul handball bek AC Milan, Alessandro Nesta di kotak terlarang. 

Prosesnya terbilang berbau kontroversi mengingat Nesta menyentuh bola dengan tangan dalam posisi terjatuh usai menerima dorongan dari Obafemi Martins.

Kontroversi berulang 15 menit kemudian, tapi kali ini berpihak kepada AC Milan. Wasit menunjuk titik putih setelah menganggap bola hasil sepakan bebas Andrea Pirlo mengenai tangan salah satu pagar betis Inter Milan, Dejan Stankovic, yang posisinya berada di dalam area 12 pas.  

Andriy Shevchenko yang maju mengambil tendangan penalti sukses menunaikan tugasnya. Striker legendaris berkebangsaan Ukraina itu membuat kedua tim menutup babak pertama dengan kedudukan sama kuat 1-1.

Pertandingan berjalan semakin seru selepas turun minum. Inter Milan kembali unggul pada menit ke-59 melalui aksi Martins menyambar bola muntah hasil sepakan bebas Adriano yang dihalau secara tak sempurna oleh kiper AC Milan, Nelson Dida.

Kedudukan berubah menjadi sama kuat pada menit ke-83 lantaran AC Milan lagi-lagi berhasil menyamakan skor berkat tandukan jarak dekat Jaap Stam menyambut umpan silang Andrea Pirlo dari situasi bola mati.

Memasuki masa-masa krusial atau injury time, Inter Milan memastikan poin penuh lewat tandukan Adriano. Striker berjuluk L’Imperatore alias Sang Kaisar itu mengukir gol kemenangan tim dengan ayunan kepala dalam situasi sepak pojok.

Jadilah Inter Milan menguasai Kota Milano untuk semalam. Hal ini terasa amat spesial karena Si Biru-Hitam sudah lama tidak pernah menang atas Milan, tepatnya 11 pertandingan secara beruntun semenjak 3 Maret 2002.  

“Sungguh membahagiakan bisa membantu Inter Milan memenangi laga Derby della Madonnina kontra AC Milan," cetus striker kekar bernama lengkap Adriano Leite Ribeiro itu selepas laga.

Sekadar mengingatkan, Adriano tercatat berseragam Inter Milan periode 2001-2002 dan 2004-2009. Dia turut menyumbangan 66 gol di semua ajang plus empat scudetto Serie A Italia, dua Coppa Italia, dan satu Supercoppa Italiana.

Usai dilepas Inter Milan pada 2009, Adriano menghabiskan sebagian besar kariernya di kampung halamannya, Brasil. Dia memutuskan gantung sepatu selepas enam bulan berseragam klub MLS Amerika Serikat, Miami United, pertengahan 2016, di usia yang relatif muda, 34 tahun.

Keputusan pensiun di usia 34 tahun bisa dimaklumi mengingat Adriano yang sempat digadang-gadang sebagai penerus Ronaldo Nazario di timnas Brasil ini mengalami penurunan drastis dari segi performa sejak dia ditinggal meninggal sang ayah pada 2004.

Adriano terpuruk dalam depresi melampiaskan kesedihannya dengan masuk gemerlap dunia malam dan terjerumus ke jurang ketagihan alkohol alias minuman keras.

Dia bahkan sempat menjadi pesakitan di meja hijau akibat terjerat kasus penyelundupan obat-obatan terlarang, meski akhirnya pengadilan setempat di Brasil membatalkan perkara tersebut lantaran kekurangan bukti pada 2014.

Susunan Pemain:

Inter Milan (4-4-2): 12-Julio Cesar, 4-J. Zanetti, 2-Cordoba, 25-Samuel, 16-Favalli; 7-Figo, (3-Burdisso 81'), 19-Cambiasso, 14-Veron, 5-Stankovic; 30-Martins (9-Cruz 85'), 10-Adriano  
Cadangan: 1-Toldo, 6-C. Zanetti, 8-Pizarro, 11-Mihajlovic, 33-Wome
Pelatih: Mancini

AC Milan (4-3-1-2): 1-Dida; 31-Stam, 13-Nesta, 4-Kaladze, (17-Simic 53'), 27-Serginho; 8-Gattuso (18-Jankulovski 71'), 21-Pirlo, 20-Seedorf; 22-Kaka; 11-Gilardino (32-Vieri 75'), 7-Shevchenko   
Cadangan: 16-Kalac, 14-Vogel, 10-Rui Costa, 9-Inzaghi 
Pelatih: Ancelotti

Stadion: Giuseppe Meazza (76.416)
Gol: Adriano 23' pen., 90+1', Martins 59'/Shevchenko 38' pen., Stam 83' 
Wasit: Messina
Kartu Kuning: Cordoba, Adriano (I)/Nesta, Kaladze, Simic (M)
Kartu Merah: -